Uu: Orang Tua Kudu Perhatian Lebih ke Anak

BANDUNG – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruz­hanul Ulum mengajak orang tua lebih meningkatkan per­hatian ke anak-anak. Proses tumbuh kembang dan pe­rilaku anak ke depan sangat bergantung dari kepedulian dan pola pendidikan yang diterapkan keluarga tersebut.

Hal ini diungkapkan Uu ka­rena merasa perihatin dengan kembali maraknya tawuran yang melibatkan anak-anak. Seperti diketahui, siswa se­kolah dasar (SD) di Purwa­karta nyaris tawuran dengan menggunakan senjata tajam, baru-baru ini.

Uu mengatakan, orang tua harus terdepan dalam mem­beri pendidikan yang baik untuk anak-anak. Mereka tidak bisa menyerahkan se­galanya ke pihak sekolah.

Dia menyontohkan, sentu­han kasih sayang dan ajaran dari ibu akan melekat dan membuat hubungan emosio­nal yang baik antara orang tua dan anak. ”PAUD dan TK itu sifatnya sekunder. Justru jika orang tua punya waktu di rumah, sebaiknya pendi­dikan agama dan akhlak dia­jarkan langsung oleh orang tua,” kata Uu.

Uu melanjutkan, maraknya perilaku menyimpang se­perti tawuran ini terjadi ka­rena anak-anak kurang menda­pat pendidikan keagamaan dan keluarga. Sehingga, men­urutnya emosional mereka tidak stabil.

”Ini sangat luar biasa, ka­rena mereka masih usia belia. Beruntung kepolisian bisa menggagalkan rencana itu (di Purwakarta),» kata Uu.

Uu menuturkan, orang tua harus lebih serius dalam memberi perhatian dan pen­didikan kepada anak-anak. Pendidikan keagamaan harus diutamakan agar karakter anak menjadi baik. ”Anak tidak cukup diberi pendidikan duniawi saja, seperti sekolah. Tapi juga dibutuhkan pendi­dikan ukhrowi, tentang keakhiratan,” katanya.

Dia optimistis, karakter anak akan semakin baik jika pem­berian pendidikan dilakukan secara baik, yakni tanpa melupakan keagamaan. ”Dengan pendidikan solat, mengaji, dan akhlak yang mulia, anak-anak akan men­jadi generasi yang cerdas dan shaleh,» katanya.

Oleh karena itu, menurutnya pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memiliki program yang tepat untuk menjawab kebutuhan itu se­mua. ”Ada program Maghrib Mengaji. Anak-anak wajib ke masjid saat Maghrib untuk shalat, mengaji dan belajar tentang akhlak yang baik,” katanya seraya menyebut program ini untuk menjaga keseimbangan antara pendi­dikan duniawi dan ukhrowi anak-anak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan