Ungkap Keberadaan Radio Pertama Di Indonesia

SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Budaya (Disbudpar) akan menggelar event Festival Gunung Puntang yang bertemakan ‘Hallo Bandoeng Netherland Amateur Radio’ pada Sabtu (24/3) nanti.

Kabid Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, Vena Andriawan mengatakan, acara akan bertempat di Gedong Budaya Sabilulungan dan Gunung Puntang. Event ini digelar bertujuan untuk mengingatkan kembali kejayaan Kabupaten Bandung di masa lampau.

“Event ini untuk memperingati 95 tahun berdirinya Radio Malabar,” kata Vena ketika ditemui kemarin (22/3).

Dirinya memaparkan, pada kegiatan tersebut nantinya akan ada Napak Tilas Radio Malabar, Jelajah Kopi Bandung Selatan, Saresehan kontes foto, dan festival musik.

Vena menilai, Radio Malabar memiliki nilai sejarah. Sebab radio Malabar merupakan statsiun radio pertama yang berdiri di Indonesia. Bahkan, berdasarkan catatan sejaran Radio Malabar sebagai alat komunikasi satu-satunya yang menghubungkan dua benua anatar Asia dan Eropa. Padahal, lanjut dia, saat itu teknologi radio belum berkembang sampai saat ini.

Acara Festival Gunung Puntang ini, tambah Vena, merupakan momen untuk menjadikan kehadiran peninggalan bangunan Radio Malabar ini sebagai destinasi wisata sejarah di Kabupaten Bandung.

“Selain untuk masyarakat Kabupaten Bandung, destinasi wisata sejarah ini juga penting untuk wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) khususnya yang berasal dari Belanda dan Eropa,” ungkapnya.

Bahkan, Vena berharap, Pemerintah Belanda mau untuk memugar bangunan Radio Malabar sehingga berdiri seperti sedia kala. Pasalnya, banyak bangunan bersejarah di berbagai wilayah di Indonesia yang memiliki daya tarik pariwisata, seperti Benteng Rotterdam, Kota Tua di Jakarta dan yang lainnya.

Vena menambahkan, kemungkinan besar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudy Antara akan menghadiri Festival Gunung Puntang ini. Sebab, beliau merasa penasaran dengan perkembangan Sejarah Telekomunikasi waktu itu.

Selain itu, akan hadir pula komunitas radio amatir seperti ORARI, dan berbagai komunitas lain seperti komunitas offroad, motor trail, dan musisi.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk hadir dalam acara ini untuk memperoleh edukasi mengenai Radio Malabar, Kopi Bandung Selatan sekaligus hiburan dari para musisi,” pungkas Vena. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan