Tujuh Strategi Pencegahan dan Pengendalian KLB Difteri

GARUT – Penyebaran penyakit difteri semakin mengkhawatirkan dengan berjatuhan nya korban jiwa di Kabupaten Garut. Lantas bagaimanakah strategi mencegah penyakit yang sangat menular ini. Dosen Stikes Karsa Husada, Nurholis Majid SKM,MKM mengatakan, ada tujuh strategi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan penyakit difteri.

Tujuh langkah itu antara lain, pertama penguatan imunisasi rutin difteri sesuai dengan program imunisasi nasional, kedua penemuan dan penata laksanaan dini kasus difteri, ketiga semua kasus difteri harus dilakukan penyelidikan epidemiologi, keempat semua kasus difteri dirujuk ke rumah sakit dan dirawat di ruang isolasi.

“Kemudian kelima pengambilan spesimen dari kasus dan kasus kontak erat kemudian dikirim ke laboratorium rujukan difteri untuk dilakukan pemeriksaan kutur atau PCR, keenam menghentikan transmisi difteri dengan pemberian prophilaksis terhadap kontak dan karier, dan ketujuh melakukan outbreak response immunization (ORI) di daerah KLB difteri,” jelasnya saat ditemui di Stikes Karsa Husada, Kemarin (1/1).

Lebih lanjut Nurholis menjelaskan, penyakit difteri dapat dicegah dengan imunisasi lengkap, dengan jadwal pemberian sesuai usia. Dan saat ini ada tiga macam vaksin untuk imunisasi rutin dan imunisasi lanjutan guna mencegah penyakit difteri.

Antara lain, DPT-HB-Hib yaitu vaksin kombinasi mencegah difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B dan meningitis serta pheumonia yang disebabkan oleh haemophylus influenzae tipe B. Kedua adalah vaksin DT atau vaksin kombinasi difteri tetanus dan ketiga adalah vaksin Td atau vaksin kombinasi tetanus difteri,” sebutnya. (fer)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan