Timah Panas Lumpuhkan Jambret

BANDUNG – Aksi begal kembali beraksi di Kota Bandung dengan melakukan penjambretan Hanphone milik seorang mahasiswa yang sedang berdiri dipinggir jalan. Namun, untungnya aksi ter­sebut berhasil digagalkan oleh Unitreskrim Polsek Coblong yang langsung meringkus dua penjambret.

Kapolsek Coblong Kompol Rizal Jatnika menjelaskan, aksi penjambreatan terjadi di depan kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung. Bahkan, petugas terpaksan menembak satu pelaku tepat di kakinya karena saat ditang­kap melakukan perlawanan.

Dia mengungkapkan, kedua pelaku tersebut adalah, Zeni Darajat (19) dan Yoga Saputra (19), yang bisa melakukan aksi penjambretan di malam hari, sekitar pukul 23.00 WIB.

”Korban selesai makan ber­diri di pinggir jalan sambil pegang HP. Kemudian pelaku berboncengan datang, langs­ung merebut HP korban,” ujar Rizal di Mapolsek Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/10).

Kendati begitu, korban yang merasa terancam tidak ting­gal diam. Dia mempertahan­kan telepon genggam se­hingga terjadi pergumulan (antara pelaku dan korban). Bahkan korban diseret sejauh sepuluh meter sampai akhir­nya HP berhasil diambil pelaku.

Setelah penjambret ber­hasil menguasai HP. Koraban langsung elapor ke Polsek Coblong. Sehingga, setelah mendapat laporan aksi pen­jambret itu langsung me­nyelidiki.

’’Tim dipimpin Kanitreskrim Polsek Coblong AKP Satya bergerak mengumpulkan barang bukti dan peme­riksaan CCTV di sekitar lokasi,’’kata dia.

Kurang dari 24 jam, polisi mendeteksi keberadaan pelaku. Sewaktu penyergapan di daerah Jalan Supratman, satu pelaku, Zeni, melawan dan melarikan diri.

”Saat melarikan diri ang­gota memberikan tembakan tegas terukur dengan me­lumpuhkan kaki kanan pelaku,” ucap Rizal.

Selain mengamankan kedua pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti se­perti HP milik korban, motor yang digunakan pelaku saat beraksi dan sejumlah alat yang diduga digunakan se­bagai senjata.

Zeni mengaku baru dua kali menjambret yakni di Tegalega dan Dipatiukur. Motif ekonomi jadi alasan dia melakoni kejahatan ja­lanan.

”Kepepet, buat tambahan sehari-hari,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci mobil di kawa­san Caringin Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan