Tetap Optimistis Berikan yang Terbaik

MEDAN – Kekalahan 0-1 dari Bhayangkara FC terasa cukup menyesakkan untuk skuat Persib Bandung. Apalagi lawan sejak menit 64 harus bermain dengan 10 orang.

Kapten Persib Supardi Nasir tak ingin kekalahan dari Bhayangkara FC membuat mental rekan-rekannya jadi anjlok. Persib, tegasnya, harus bangkit dan kembali menunjukkan karakter sebagai tim yang selalu mengusung visi dan misi meraih 3 poin di setiap pertandingan.

Supardi mengingatkan rekan-rekannya untuk bermain solid dan lebih greget sekaligus membuktikan kekalahan dari The Guardian tak berpengaruh terhadap kondisi mental Maung Bandung saat menghadapi PSMS Medan di Stadion Teladan.

”Kita harus katakan, kita kalau mau menang kita harus kerja lebih, kerja 11 orang. Ketika teman (lawan) kita kerja 10 orang, harus kerja 11 orang, dan punya greget,” kata Supardi seperti dilansir laman vikingpersib kemarin.

“Harus kelihatan saya mau menang, tunjukkan kita mau menang. Dengan apa, tunjukan kita ingin menang, orang bakal tahu dan menilai kalau kita mau kerja di lapangan, dalam kondisi apapun,” sambungnya.

“Fight, semangatnya, daya tarungnya. Itu kelihatan, orang-orang yang mau menang. Saya harus tanamkan kepada teman-teman, bahwa kita harus mati-matian di lapangan,” tegasnya.

Meski berstatus tim promosi, tapi sejauh ini PSMS bisa dikatakan cukup kompetitif berlaga di Liga 1, terutama di laga kandang. Tim besar seperti Persija Jakarta, bahkan pernah merasakan pahitnya bermain di Stadion Teladan.

Lima bulan lalu, Djadjang Nurdjaman sukses memimpin PSMS Medan mempermalukan Persib Bandung di ajang turnamen pra-musim Piala Presiden 2018. Kemenangan tersebut terasa emosional untuk Djanur untuk membuktikan kapasitas dan kualitasnya sebagai pelatih. Djanur seperti diketahui harus mengalami nasib nahas di Persib musim lalu.

Djanur mundur sebagai pelatih yang pernah mempersembahkan gelar juara ISL 2014 dan dua tiga trofi unofficial, Celebes Cup, Piala Wali Kota Padang serta Piala Presiden 2015. Pelatih kelahiran Sumedang itu, harus meninggalkan kursi pelatih karena tingginya tekanan akibat performa ‘yoyo’ Persib sepanjang musim 2017.

Pertandingan melawan PSMS bukan sekadar laga klasik yang membawa banyak kenangan masa lalu, terutama di era kompetisi Perserikatan. Juga kenangan saat masih bersama Djanur bagi sebagian pemain Persib. Salah satunya Supardi yang juga pernah bekerja sama dengan Djanur ketika membela Pelita Jaya. (vpc/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan