Tetap Hormati Perbedaan Jelang Pilkada Serentak

BANDUNG – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun ini nilai persatuan dan kesatuan yang di bingkai dalam Bhineka Tunggal Ika akan mengalami ujian. Sehingga, perlu pemahaman mengenai sikapo saling menghargai apabila ada perbedaan berpolitik.

Anggota MPR RI Agung Budi Santoso dari Fzraksi Partai Demokrat mengatakan, secara kultur budaya sebetulnya masyarakat Jabar memiliki sikap saling memahami perbedaan. Namun, perpecahan dan perselisihan bisa saja terjadi dengan dihembuskannya berbagai macam isu yang tidak bertanggung jawab.

Selain tiu, derasnya berbagai informasi sevcara langsung melalui berbagai media dapat dipastika akan selalu serap oleh masyarakat. Sehingga, perlu dibentengi dengan pemahaman Pilar Kebangsaan.

Kendati begitu, dia menyakini kondis masyarakat sekarang sudah dapat memfilter informasi tersebut dengan cerdas dengan dipilah mana menyesatkan dan mana yang benar.

’’Jadi Pemahaman mengenai wawasan kebangsaan ini perlu diimplementasikan oleh masyarakat karena wawasan kebangsaan ini penting,”jelas dia.

Agung menambahkan, isu hoax biasanya muncul dimedia-media sosial bahkan kebanyakan menyesatkan. Untuk menangkalnya, perlu pemahaman kepada masyarakat mengenai pengetahuan informasi.

Dengan memahami sikap politik masyarakat harus betul-betul diberikan pengertian pada pelaksanaan kandidat Calon Wali Kota Bandung untuk menyosialisasikan visi dan misinya.

“Jadi pemahaman empat pilar ini sangat penting untuk teguh berpedoman pada Pancasila dan UUD 45,”pung­kas Agung yang memiliki daerah pemilihan Kota Bandung-Cimahi ini.

Sementara itu, Calon Wali Kota Bandung yang didukung oleh Partai Demokrat dan Golkar Nurul Arifin mengatakan, beredarnya isu-isu berita hoax jangan sampai membuat resah masyarakat kota Bandung.

Dirinya mengatakan, kepada tim pemenangan dan seluruh simpatisan agar bekerja penuh dengan etika. Sehingga, tidak membuat kota Bandung terkotak-kotak.

Nuruk menilai, banyaknya isu-isu Hoak yang sengaja disebarkan untuk menjatuhkan kridibilitas pasangan calon merupakan tindakan tidak terpuji.

Untuk itu, kepada seluruh calon pemimpin yang akan bertarung dalam Pemilihan Wali Kota Bandung (Pilwalkot) harus bisa memiliki komitmen bersama. Sebab, untuk mengendalikan pendukungnya dan lapangan termasuk para pendukung yang sering menggunakan Sosmed itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan