Terapkan Pendidikan Antikorupsi di Sekolah

BANDUNG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Saya Anak Antiko­rupsi (SAAK). Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Ko­rupsi (KPK) Basaria Pandjai­tan, didampingi Inspektur Jenderal Kemendikbud, Much­lis Rantoni Luddin, serta pe­jabat eselon II Inspektorat Jenderal dan Ditjen Pendidi­kan Dasar dan Menengah Kemendikbud menyematkan, selendang kepada perwakilan siswa sebagai tanda diluncur­kannya program SAAK.

Program tersebut diluncur­kan dalam rangka mewujud­kan wilayah bebas dari ko­rupsi di satuan pendidikan dan membangun budaya antikorupsi bagi peserta didik mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Pendidikan Menengah.

Seperti yang dirilis dalam laman kemdikbud.go.id, pro­gram SAAK merupakan salah satu program Penguatan Pen­didikan Karakter dengan membangun budaya antiko­rupsi, khususnya di lingkungan satuan pendidikan.

”Program ini dimaksudkan untuk membangun budaya antikorupsi. Kemendikbud bersama-sama dengan KPK mulai memasyarakatkan se­cara massal, terutama di­bantu oleh para siswa, guru, dan tenaga kependidikan untuk bersama-sama membangun budaya antiko­rupsi di satuan pendidikan,” jelas Muchlis, pada peluncuran program SAAK, yang diha­diri 720 siswa SMA dan SMK tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi mengatakan, dengan diluncurkan program tersebut pemerintah Jawa Barat akan menyelaraskan program ter­sebut dengan pembelajaran di sekolah.

”Untuk program ini kami akan sinergikan dengan pem­belajaran. Walaupun tidak secara khusus tapi kita sisip­kan dalam pelajaran-pelaja­ran tertentu. Pada intinya pembelajaran antikorupsi ini adalah bagian dari penguatan pendidikan karakter,” ujar Hadadi di kantor Dinas Pen­didikan Jawa Barat, Jalan Dr. Rajiman No. 6, Kota Bandung, kemarin (18/12).

Hadadi berharap, dengan adanya program tersebut siswa akan menerapkan sikap lebih jujur, berprilaku disipilin dan taat aturan. Selain itu, dalam pembelajaran antiko­rupsi siswa diharapkan menda­patkan pemahaman dan menerapkan sikap bebas korupsi dalam kehidupan.

”Pesannya jadilah generasi pelanjut kami senantiasa men­junjung tinggi nilai-nilai etika dan berkarakter kuat, cinta bangsa dan tanah air dan juga peserta didik bisa melanjutkan kami-kami sehingga Indonesia bisa jadi lebih baik,” ujar Ha­dadi seperti dilansir laman Disdik Jabar. (*/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan