Telur Ayam Pecah Banyak Diburu

CIMAHI– Kenaikan harga telur ayam yang semakin melambung memaksa masyarakat lebih memilih membeli telur yang pecah. Teerlebih harga telur ayam pecah atau retak lebih murah ketimbang harga telur ayam utuh.

Berdasarkan pantauan, di Pasar Atas Kota Cimahi, harga telur ayam yang sudah pecah dibanderol Rp 1.000 sampai Rp 1.250 perbutir. Sedangkan harga telur ayam utuh dihitung perkilogram, dengan rata-rata harga jual Rp 28.000.

Seorang pedagang telur ayam di Pasar Atas, Farid Supriyadi, mengungkapkan seminggu belakangan, banyak pemilik warung makan dan ibu rumah tangga yang membeli telur ayam pecah darinya.

“Ini memang karena harga telur ayam yang naik drastis, akhirnya pembeli pilih telur ayam pecah. Kebanyakan yang beli itu pemilik warung makan, dari subuh mereka sudah datang ke pasar,” ungkapnya, saat ditemui di Pasar Atas, Jalan Kolonel Masturi, Kamis (18/7).

Menurut Farid, kualitas telur ayam pecah sama seperti telur ayam utuh, hanya yang membedakan adalah keutuhan cangkang telur yang pecah ketika dalam perjalan pengiriman atau ketika diturunkan dari mobil pengangkut.

“Kualitasnya tetap bagus, cuma ada yang cangkangnya pecah atau retak. Kalau yang pecah itu harganya lebih murah. Tapi sekarang lebih banyak yang beli telur pecah,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Ajo Ramadan. Semenjak harga jual telur ayam meroket, dia kebanjiran peminat telur ayam yang sudah pecah ketimbang telur dalam kondisi utuh.

“Kalau biasanya telur ayam pecah itu paling pedagang makanan atau jajanan, tapi sekarang justru banyak ibu rumah tangga. Soalnya mereka bisa lebih ngirit,” kata Ajo.

Pascakenaikan harga jual telur ayam, Ajo menyebut jika terjadi penurunan penjualan telur utuh. Saat ini Ajo hanya bisa menjual 900 butir telur ayam.

Menanggapi kenaikan harga telur ayam di pasar Kota Cimahi, Kepala Seksi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind), Agus Irwan, mengungkapkan, kenaikan harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi dipengaruhi oleh aliran distribusi dan kenaikan harga jual dari peternak.

“Kalau di Kota Cimahi ini mengikuti kenaikan harga telur di daerah lain, apalagi Kota Bandung. Kita tanya pedagang, juga karena stok telurnya berkurang, dan harga dari peternak juga naik. Ada juga pengaruhnya dari kenaikan BBM kemarin,” ujarnya. (ziz/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan