Tekan Emosional di Laga Krusial

BANDUNG– Persib di musim 2018 ini menjadi tim yang bermain dengan gaya yang meledak-ledak. Pressing tinggi sejak zona permainan lawan diterapkan sehingga cukup sering pemainnya mendapatkan kartu. Ditambah temperamen pemain yang mudah tersulut sehingga Persib musim ini tergolong produktif dalam hal menerima kartu.

Bahkan dalam dua laga tandang terakhir, selalu saja ada pemain yang dikartu merah. Jonatan Bauman diusir wasit ketika melawan PSM dan terbaru Inkyun Oh kala mentas di markas Bhayangkara FC. Mario Gomez pun mengaku bukan perkara yang mudah untuk menjaga tensi dari anak asuhnya ketika bertarung di lapangan.

“Untuk mengontrol emosi pemain bukan hal yang mudah, ini sudah terjadi dua kali (Bauman dan Inkyun kartu merah). Mungkin saya bisa mengingatkan pemain untuk hati-hati tapi situasi di dalam lapangan itu berbeda,” kata Gomez saat diwawancara di Si Jalak Harupat, Selasa (6/11) dikutip simamaung.com.

Namun demikian, Gomez juga membela anak asuhnya yang emosinya tersulut di lapangan. Menurutnya tidak mungkin pemain meledak amarahnya jika tidak ada api yang menjadi pemantiknya. Seperti pada insiden pertikaian Inkyun di PTIK, seharusnya wasit juga mencari tahu kenapa sang pemain marah pada Alsan Sanda.

“Semua orang bicara soal kartu merah yang diterima Inkyun tapi tidak ada yang membicarakan kenapa terjadi, kenapa tidak lebih melihat videonya,” jelas pelatih asal Argentina tersebut.

Sebelum Inkyun bersitegang dengan Alsan, ada kejadian sikut dari Alsan mengenai wajah Inkyun saat menghalau serangan. Gomez pun menilai seharusnya wasit jeli dan memberikan hukuman yang sama pada kedua pemain.

“Tidak mudah untuk menjaga emosi dari tiap-tiap pemain. Ketika dia menerima kartu merah, memang itu pantas, tetapi lawan juga seharusnya menerima hukuman yang sama. Seharusnya melihat dulu apa yang terjadi sebelumnya kenapa dia melakukan ini,” tandasnya. (bbs)

Tinggalkan Balasan