TBM Bidik Sektor Dunia Usaha

NGAMPRAH– Saat ini, se­jumlah taman baca masyara­kat (TBM) di Kabupaten Bandung Barat tak hanya berkutat pada koleksi buku di perpustakaan. Namun, juga telah merambah ke du­nia usaha kecil dan menengah.

TBM Tali Rasa Aksara di Cipongkor misalnya, sudah memiliki produk berupa pe­ralatan rumah tangga yang terbuat dari bambu, seperti gelas dan baki hingga berba­gai kerajinan. Bahkan, pema­sarannya sudah tembus ke luar daerah karena dilakukan secara daring.

“Ini merupakan terobosan baru yang tidak hanya fokus dalam menyediakan buku bacaan. Namun juga bisa menggerakkan sektor eko­nomi yang lebih bermanfaat. Untuk pemasaran juga sudah mulai masuk daerah lain un­tuk terus dipromosikan,” ujar Elpa Andriawan, Pengurus TBM Tali Aksara di Lembang, Senin (10/12).

Dia menuturkan, untuk satu unit gelas bambu, dihar­gai Rp 35.000. Hal ini terbilang cukup mahal lantaran biaya produksinya juga tinggi. Namun soal kualitas dan ke­tahanan produk, mereka be­rani bersaing.

Menurut Elpa, produk-pro­duk tersebut dibuat oleh para anggota TBM secara autodidak. Keterampilan ter­sebut didukung oleh sejumlah buku perpustakaan koleksi mereka. Dari hasil bacaan itulah, mereka terinspirasi menghasilkan produk UMKM.

“Beberapa di antara buku bacaan memang menunjang pengetahuan dan keteram­pilan kami untuk menjalankan usaha ini. Jadi memang, mem­baca itu banyak manfaatnya,” ujar Elpa.

Sementara itu, Penasihat TBM Kabupaten Bandung Barat Wildan Awaludin men­gungkapkan, saat ini dunia literasi memang tak fokus pada membaca buku di per­pustakaan. Namun, mene­rapkan bacaan tersebut men­jadi keterampilan yang menun­jang kehidupan masyarakat.

Menurut dia, ada tiga fokus literasi yang digalakkan TBM, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. “Untuk eko­nomi, sudah banyak TBM yang bergerak di UMKM. Dan, itu terinspirasi dari buku bacaan di perpustakaan,” ujarnya.

Saat ini, ada 27 TBM di Bandung Barat yang masih bertahan. Beberapa TBM sudah tidak aktif lantaran terkendala biaya opera­sional. Sebab, bantuan dari pemerintah daerah masih minim.

“Untuk bantuan operasional, kami masih lakukan secara swadaya dan saling berbagi antar-TBM di setiap daerah. Harapan kami ke depan ban­tuan pemerintah juga bisa meningkat karena saat ini kami juga mengandalkan bantuan dari swasta,” pung­kasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan