Target Tujuh Tahun Benahi Citarum

BANDUNG – Presiden Joko Widodo memimpin rapat ter­batas tentang revitalisasi Sung­ai Citarum. Rapat terbatas tersebut merupakan upaya Jokowi menepati janjinya dalam memperbaiki kualitas Citarum.

”Kunjungan satu bulan lalu, saya berjanji akan kembali untuk membahas revitalisasi Sungai Citarum mulai hulu, tengah, sampai hilir,” kata Jokowi dalam pengantar rapat di Grha Wiksa Pranti, Puslit­bang Perumahan dan Permu­kiman Kementerian PUPR, kemarin (16/1).

Jokowi masih mengenakan jaket Timnas Indonesia dalam rapat kali ini. Sebelumnya, dia menyaksikan laga per­dana Piala Presiden 2018 di Stadion GBLA sehingga mengenakan jaket tersebut.

Pada rapat ini, Jokowi di­dampingi oleh Wapres Jusuf Kalla. Hadir pula Menko Ma­ritim Luhut Panjaitan, Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menperin Air­langga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ka­polri Jenderal Tito Karnavian, dan Jaksa Agung Prasetyo.

Jokowi memandang penting untuk merevitalisasi sungai Citarum. Aliran sungai ini dimanfaatkan masyarakat untuk minum hingga pembangkit listrik. ”Ini bukan rapat yang pertama, sudah 14 kali. Se­belumnya dipimpin Pak Menko Maritim,” kata Jokowi.

Begitu rapat selesai, Jokowi langsung bertemu dengan para tokoh pemerhati ling­kungan. ”Telah 14 kali kami melakukan rapat mengenai Citarum ini dan pada malam hari ini kami mohon masukan, saran-saran dari bapak-ibu sekalian,” kata Jokowi lagi.

Jokowi menjelaskan bahwa Sungai Citarum sangat penting karena 80 persen sumber air minum masyarakat Jakarta berasal dari sungai. ”Info yang saya terima 3.000 industri yang kebanyakan limbahkan di­masukkan ke sini,” tegasnya.

Jokowi menegaskan, revita­lisasi Citarum akan meng­gunakan APBN dan APBD. Selain itu, pihak swasta dan bantuan internasional pun akan dilibatkan.

”Kami buat timeline Citarum aksi selama 2018 dan perki­raan kami memang kalau dikerjakan secara cepat dan terus menerus kurang lebih 7 tahun baru selesai,” urainya.

Sementara itu, Menteri Ko­ordinator Bidang Politik, Hu­kum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mem­beri perhatian khusus terhadap penyelesaian permasalahan pencemaran sungai Citarum yang saat ini mendapat pre­dikat sungai terkotor di dunia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan