Tangkal Paham Radikalisme untuk Generasi Muda

BANDUNG – Dalam rangka upaya memantapkan pemahaman nilai-nilai kebangsaan dikalangan anggota pramuka, khususnya tentang Pancasila, Jumat (8/6) Anggota MPR RI H. Dede Yusuf Macan Effendi menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI tentang Pancasila, UUD NRI 1945, NKRi dan Bhinneka Tunggal Ika bagi anggota pramuka penegak dan pandega se-Jawa Barat di Bandung yang bekerja sama dengan kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat.

Ketua Dewan Kerja Daerah Jawa Barat, Ridwan mengatakan, anggota pramuka penegak dan pandega yang mayoritas juga para pelajar merupakan generasi muda milenial yang penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman tentang pancasila dan nilai -nilai kebangsaan.

JELASKAN 4 PILAR: Anggota MPR RI Dede Yusuf Macan Efendi tengah memberikan pembekalan kepada anggota pramuka mengenai 4 Pilar kebangsaan.

“Kegiatan ini sangat berdampak positip. Kami pramuka penegak dan pandega jawa barat sangat berterima kasih kepada anggota MPR RI kang dede yusuf yang memberikan sosialisasi 4 pilar bagi anggota Gerakan Pramuka jawa barat khususnya pramuka penegak dan pandega yang nota bene adalah anak-anak muda saat ini,” tutur Ridwan.

Anggota MPR RI Dede Yusuf pun hadiri langsung. Kegiatan ini merupakan dalam rangka sosialisasi di daerah pemilihan. menurut Dede Yusuf, Kegiatan sosialisasi 4 pilar ini sebagai upaya untuk menyiapkan generasi muda khususnya pramuka agar lebih memahami kehidupan berbangsa dan bernegara, serta rasa patriotisme dan nasionalisme.

Momentum sosialisasi pemahaman empat pilar kebangsaan ini, lanjut Dede Yusuf, dapat dijadikan sebagai pembangkit semangat dan membangun kesadaran kita semua.

Menurutnya, memahami empat pilar kebangsaan merupakan dasar dan acuan bagi kita semua dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.

’’Kita harus semaksimal mungkin menekan kasus-kasus yang dapat memicu perpecahan di masyarakat dan dilingkungan sekolah, ini sebagai langkah strategis dalam upaya untuk menangkal dan membentengi diri pelajar dari faham radikalisme,’’kata Dede.

Dengan begitu, generasi muda di jawa barat diharapkan akan lebih waspada terhadap ancaman dari luar dan juga sebagai modal bagi pelajar memahami lingkungan sehingga tidak mudah terpengaruh dengan adanya aliran radikal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan