Tanamkan Rasa Suka pada Budaya Daerah

BANDUNG – Rama menatap tajam gendawa didepannya. Dengan langkah dan tindak-tanduk yang sopan, Rama mulai mendekati dan mengangkat gendawa. Sesuai dengan sayambara yang disiarkan Raja Kerajaan Mantili, Prabu Janaka, barang siapa yang mampu mengangkat gendawa ini, maka dia berhak menikahi putrinya, Dewi Sinta.

Banyak Bupati, Satria bahkan Raja mengikuti sayembara tersebut agar dapat mempersunting Dewi Sinta, namun semuanya usahanya sia-sia, mereka tak mampu mengangkat gendawa tersebut. Sekarang, Rama, yang mendapatkan giliran terakhir, mencoba peruntungannya.

Sambil menghela nafas dalam, dia meraih gendawa tersebut, dan sedikit demi sedikit mengangkat gendawa pusaka tersebut. Tak seperti yang lain, Rama mengangkat gendawa raksasa itu dengan sangat mudah. Di akhir cerita, sesuai isi sayembara, Rama pun menikahi Dewi Sinta.

Itulah plot cerita wayang orang yang ditampilkan oleh siswa SMAN 1 Bandung dalam acara Wayang For Student 2018 di Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjajaran Dipatiukur, kemarin (23/10). Acara tersebut diinisiasi oleh Giri Komara Production, paguyuban kesenian sunda yang diketuai oleh Dalang Apep A.S Hudaya yang bekerjasama dengan salahsatu bank swasta.

Acara ini digelar dua hari, 23-24 Oktober 2018 dan diikuti oleh berbagai sekolah yang ada di Kota Bandung. Hari pertama acara dihadiri oleh SMAN 1 Bandung, SMAN 14 Bandung dan SMPN 25 Bandung.

Apep menjelaskan, diadakannya acara ini bertujuan untuk mengedukasi kepada siswa agar mereka mengenal kesenian daerah, khususnya Jawa Barat. Karena ia menilai pemahaman mereka masih kurang tentang kesenian perwayangan. “Mereka masih awam sekali. Jadi dalam pageleran ini, kita belum bicara tentang esensi maupun filosofi, namun kita ingin mengenalkan dan menanamkan rasa suka dulu,” tutur Apep.

Salah satu peserta, Ranziga Saputra pun mengatakan ini baru pertama kalinya ia melihat dan pentas sebagai wayang dan merasa sangat antusias. “Iya ini beda banget sama pentas yang sering kita lakukan (kabaret). Jadi ngerasa seneng aja, selain bisa tampil, kita juga jadi belajar tentang tokoh-tokoh wayang,” ucap siswa SMPN 25 Bandung tersebut.

Acara ini pun dibuka oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial. Dalam sambutannya, Oded mengatakan lewat kesenian wayang, siswa mampu belajar tentang budi pekerti, mempelajari agama serta bisa menumbuhkan pendidikan karakter bagi siswa. Ia pun mengajak siswa agar melestarikan kebudayaan wayang. “Penerus budaya wayang adalah kalian. Jika begitu, maka kalian adalah anak yang keren,” tutur Oded. (nizar/ign)

Tinggalkan Balasan