Tagihan Listrik PJU Sempat Membengkak

NGAMPRAH– Tagihan listrik pada penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Bandung Barat sempat membengkak. Oleh karenannya, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat melakukan inventarisasi PJU.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat Ade Komarudin didampingi Kepala Bidang Teknik dan Prasarana Fauzan mengungkapkan, biaya tagihan listrik untuk sejumlah PJU mencapai Rp 890 juta/bulan. “Padahal PJU-nya tidak ada, sementara tagihannya ada dan itu membengkak,” ujarnya di Ngamprah, Senin (24/9).

Ade menduga, membengkaknya tagihan akibat adanya pemakaian listrik di luar PJU resmi sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Namun, dia tak menyebutkan dari mana sumber pemakaian listrik tersebut.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya kini melakukan inventarisasi meteran listrik PJU agar pengawasan lebih intensif. Selanjutnya, akan dilakukan penghapusan sumber-sumber tagihan di luar PJU resmi tersebut. “Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan PLN setempat,” katanya

Sementara itu, tahun ini Dinas Perhubungan KBB memasang 650 titik PJU baru, tersebar di 16 kecamatan. Pemasangan titik cahaya baru tersebut menambah jumlah PJU yang ada saat ini, yakni sekitar 3.500 unit.
Menurut Ade, pemasangan 1 unit PJU membutuhkan biaya Rp 10 juta-Rp 20 juta. Jika dilihat dari angka ideal, jumlah PJU saat ini masih jauh dari kebutuhan. “Idealnya, setiap 40 meter itu ada 1 PJU. Jika melihat jalan kabupaten sepanjang 513 km ditambah jalan desa, kebutuhan PJU mencapai puluhan ribu unit,” katanya.

Meski demikian, lanjut dia, pemasangan sejumlah PJU baru tahun ini diharapkan dapat lebih membantu masyarakat pengguna jalan, terutama pada malam hari. Sebab, pemasangan sejumlah PJU ini juga sudah menjangkau daerah pelosok, seperti di Kecamatan Rongga dan Gununghalu.

Selain menambah titik cahaya baru, Ade mengungkapkan, pihaknya juga tetap melakukan pemeliharaan terhadap sejumlah PJU yang ada. Dia tak memungkiri, ada sejumlah PJU yang rusak akibat berbagai hal, seperti faktor alam, tertabrak kendaraan, ataupun faktor usia yang menyebabkan berbagai komponen rusak. “Masyarakat diminta melaporkan jika memang PJU mati. Bisa ke desa atau langsung kepada kami,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan