Sulit Hentikan Viking Clap

PENAMPILAN Domy Stupa menyatukan suporter dalam semifinal Piala AFF U-16 2018 kemarin (9/8). Penyanyi yang sering meng-cover lagu dari berbagai kelompok suporter di tanah air itu untuk kali pertama tampil dalam pertandingan timnas Indonesia. Biasanya, dia diundang di level klub.

SATUKAN SUPORTER: Domy Stupa saat bernyani di lapangan.

”Rasanya luar biasa. Apalagi bisa membuat supporter menyanyi bersama. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari pertandingan penting ini,” ujar Domy yang ditemui usai acara.

Domy tampil dua kali. Sesi pertama saat jeda babak pertama. Dia menyanyikan lagu dari Endank Soekamti berjudul Sampai Jumpa. Suasana haru begitu terasa saat seisi stadion ikut menyanyi. Apalagi lagu tersebut juga pernah diputar ketika acara tribute untuk Choirul Huda, saat pertandingan Persela Lamongan melawan Indonesia All Stars pada 15 September 2017 lalu.

Domy memang mempunyai tujuan khusus memilih lagu tersebut. ”Ini momen yang tepat. Lagu ini saya dedikasikan untuk korban gempa di Lombok. Saya lihat penonton ikut merasakan emosi dari lagu itu,” kata pria asal Jogjakarta itu.

Pada akhir laga, dia kembali menyanyikan dia lagu, yakni Indonesia Pusaka dan Bagimu Negeri. Sejatinya, pilihan lagu itu dipakai untuk menggantikan selebrasi ala Viking Clap. Selebrasi yang diperkenalkan timnas Islandia itu menuai prokontra. Bahkan, ada petisi yang meminta untuk ditiadakan.

”Bagi saya lebih mantap kalau dengan lagu nasional. Lebih mewakili budaya Indonesia. Mungkin tadi kurang koordinasi. Sebab, setelah selebrasi, belum mau pada balik. Tapi, menuju tengah lapangan. Mau tidak mau saya juga harus ikut,” imbuhnya.

Di sisi lain, dirijen tribun selatan Nofianto Dwi Kurniawan tidak mempermasalahkan Viking Clap tetap dilakukan. ”Itu semua tergantung menyikapinya saja. Terkadang tidak mudah mengendalikan massa segitu banyak. Selama itu mendongkrak kekompakan suporter dan pemain, kenapa tidak?” katanya. (gil/nia/ham/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan