SPG Institute Perkuat Guru Milenial

PANGANDARAN –  Lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) yang tersebar di Jawa Barat, khususnya di Bandung, Pangandaran, Ciamis dan Banjar bersatu mendirikan SPG Institute dan meresmikannya di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (13/1).

Pendiri SPG Institute yang juga merupakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menceritakan, sering bertemu dengan lulusan SPG dari Pangandaran, Ciamis dan Banjar yang bertugas di Bandung. Dari komunikasi yang intens, muncullah inisiatif untuk mendirikan organisasi yang dinamakan SPG Institute. ”Ini adalah wadah para lulusan SPG di Jawa Barat untuk mengabdi dalam dunia pendidikan,” kata Elih.

Menurutnya, pendidikan tidak akan maju jika gurunya tidak sejahtera. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi Pemkab Pangandaran yang sudah memperhatikan para guru. Sebab, banyak pihak yang kurang perhatian terhadap pendidikan, juga kepada guru. Sehingga lulusan SPG bersatu untuk mengakomodir kurangnya perhatian tersebut.

Elih menegaskan kehadiran SPG Institute ingin menjadi penghubung atau fasilitator dengan pihak lainnya. Dimulai dari Pangandaran, SPG Institute bekerja sama dengan Telkom salah satunya instal perpustakaan digital dan workshop digital kepada para guru.

”Di wadah ini kita bisa membahas apa saja yang bisa dilakukan para anggota. Kini sudah ada data base anggota. Kita bisa berbagi ilmu dan penghargaan terhadap guru,” kata dia.

Untuk menjawab persoalan tatap muka karena jauhnya jarak antaranggota, setiap lulusan SPG bisa berbagi pengetahuan dan pengalamannya melalui tulisan yang dimuat di Harian Umum Jabar Ekspres (Jawa Pos Group). ”Kami juga bekerja sama dengan Jabar Ekspres untuk memuat tulisan-tulisan anggota SPG Institute,” ucapnya.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata merasa terhormat launching SPG Institute digelar di wilayahnya yang dihadiri para guru dari Pangandaran maupun dari luar daerah. “Kami kabupaten bungsu. Ini suatu kehormatan bagi kami,” katanya.

Menurutnya, berkumpulnya lulusan SPG menjadi ajang silaturahmi untuk membangun kebersamaan, mempererat kekeluargaan, dan tentu yang sangat membanggakan yakni SPG Institute bukan saja hanya sebagai tempat kumpul. Melainkan menyatukan, menguatkan, saling memberi manfaat.

Zaman now, kata dia, tentu guru perlu penyesuaian dalam pembelajaran sesuai dengan kultur dan peradaban. Zaman sudah berbeda. “Semoga kehadiran SPG Institute memberikan manfaat yang baik bagi dunia pendidikan di Jawa Barat,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan