SOREANG – Ujian Kenaikan Kelas (UKK) Sekolah Dasar yang digelar serentak sejak Senin (21/5) hingga Kamis (24/5) ternyata tidak berjalan lancar. Sebab, dalam pelaksanaannya banyak terdapat salah cetak pada soal yang dibagikan pada siswa.
Salah seorang Kepala Sekolah di Kabupaten Bandung yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, hampir semua soal mata pelajaran kacau. malah, ada soal yang tertukar untuk kelas 3 yang diberikan kepada kelas 2. Begitu juga soal kelas 4 diberikan kepada kelas 3.
’’ Ini menimbulkan kebingungan semua murid yang akhirnya para guru di sekolahnya membuat ulang soal baru,”jelas dia ketika ditemui kemarin (23/5)
Dia mengaku heran, kesalahan seperti itu bisa terjadi. Sebab, selama ini untuk soal yang dicetak telah melalui kajian dan pengawasan dari Dinas Pendidikan secara ketat.
Bedasarkan informasi sebetulnya pencetakan soal UKK dilakukan di masing masing kecamatan dengan dasar kisi kisi atau panduan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan. Sehingga, setiap kecamatan akan berbeda soal untuk setiap sekolah.
“Yah seharusnya tetap dikontrol dan diawasi oleh Dinas Pendidikan. Kemudian Dinas Pendidikan juga harus punya bank soal, sehingga kalau mencetak soal itu pasti sama semuanya. Kalau seperti ini fungsi bagian kurikulum dan pengawasan dari Dinas Pendidikan enggak ada dong,”ujarnya.
Sementara itu, salah seorang guru di SDN negeri di Kecamatan Cangkuang yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan hal sama, untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk kelas 3, soalnya dari nomor 1 hingga 8 sama semuanya.
Selain itu, pada mata pelajaran matematika kelas 4 tematik, salah satu poin soal membahas diagram batang. Padahal, pelajaran diagram batang ini seharusnya untuk kelas 5.
“Kawan saya juga guru kelas 3 itu kebingungan, dari nomor 1 sampai 8 kok sama semuanya. yah dianulir saja sendiri sama guru kelasnya,”ujarnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SDN Cincin III Kecamatan Soreang, Julaeha mengaku jika soal UKK untuk kelas 1 hingga 5 semua di drop dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Soreang.
Namun, untuk pengadaan soal dikenakan pungutan Rp 20 ribu persiswa sedangkan jumlah siswa ada 500 orang yang mengikuti UKK.