SMK Barista Bakal Ada di Kota Bandung

BANDUNG – Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Bandung, Akhmad Taufan Hidayat menghadiri rapat koordinasi finalisasi pilot project Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Industri Kopi Barista di Kemenko Perekonomian, Jalan Medan Merdeka Barat, belum lama ini.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Lin Che Wei, Rudy Salahuddin, Yulius, Hitono Prio, Sumurung S (Kemenko Perekonomian), Kiki Yulianti (BSNP) Rama Budi (BNSP), M. Bakrun, Widiyanto (PSMK), Awaluddin T, Djuharis R (Puskurbuk), Syaiful Bari (guru dan tenaga Kependidikan) Nelly Y, Gusrina K. (Disdik Jawa Barat).

Acara berlangsung di Ruang Rapat Besar Lantai 3, Kemenko Perekonomian. Ada pun yang melatarbelakangi kegiatan ini untuk mendapatkan kepastian mengenai SMK apa yang bisa dijadikan pilot project, serta basis spektrum dalam pengembangan kurikulum kopi terutama untuk barista.

Asisten Kemenko Perekonomian, Lin Che Wei mengatakan, awalnya Kemenko mengajukan SMK Swasta Otista yang kondisinya kurang kondusif dengan alasan agar pengembangan dan kontrol lebih mudah dilakukan. Untuk kebutuhan mesin dan peralatan nantinya akan disediakan oleh partner.

”Tugas partner adalah sebagai industri yang akan menyerap lulusan, mengadakan teaching factory dan tempat pemagangan, serta penyediaan instruktur dan fasilitas Training of Trainer (ToT),” ungkap Lin melalui siaran pers yang diterima Jabar Ekspres dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jumat (29/6) lalu.

Sementera itu, M. Bakrun menyarankan agar pengembangan pilot project SMK ini bisa dilakukan pada spekturm yang ada seperti tata boga ataupun budidaya tanaman perkebunan.

Saran terbaiknya adalah di spektrum budidaya tanaman perkebunan, mengingat spektrum kurikulum tersebut dapat mengcover kegiatan perkebunan dari hulu sampai pengembangan produk di hilirnya. Dari situ, baru dibuat kelas percontohan untuk kopi.

SMK project rencananya akan diluncurkan oleh Presiden pada akhir Juli 2018. Spektrum kurikulum yang akan digunakan adalah Agribisnis Tanaman Perkebunan yang disesuaikan dengan muatan kopi yang telah dirancang sebelumnya. (leo/azu)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan