Sinyal Dukungan ke TGB

BANDUNG – Tiga ustad besar KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ustad Abdul Somad dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) KH Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menggelar ceramah bersama di pondok pesantren Daarut Tauhid, Bandung, kemarin (1/4). Acara ini turut dihadiri oleh ribuan jamaah dan santri.

Terdapat hal menarik selama acara berlangsung, baik Aa Gym maupun Ustad Somad terlihat seperti memberikan sinyal dukungan agar TGB mencalonkan diri di pemilihan presiden (pilpres) 2019. Sinyal dukungan ini berawal saat Aa Gym bercerita kepada jamaah yang hadir. Dia mengatakan pernah berkunjung ke NTB dan melihat banyak perubahan terjadi selama daerah itu di bawah kepemimpinan TGB.

”Saya sudah diundang beliau (TGB) ke Lombok, banyak perubahan, banyak kebaikan banyak keberkahan. Kalau panjang umur sampai 17 September 2018 (TGB menjadi Gubernur). 2019 yang saya pikirkan ya. Tenang-tenang, jangan tepuk tangan hadirin,” ungkap Aa Gym.

Aa Gym juga tak sungkan memuji sosok TGB yang dianggapnya berprestasi di bidang politik. Dari situ kemudian Aa Gym terlihat kembali menunjukan sinyal dukungannya kepada politikus Partai Demokrat itu.

”Jadi pemimpin itu sebentar tapi hisabnya yang lama, tapi kenapa banyak pemimpin sekarang seperti yang tidak takut dihisab ustad?” tanya Aa Gym kepada TGB di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, kemarin (1/4).

”Ini sengaja pertanyaannya yang berat-berat untuk tes 2019. Saya hanya nyebut 2019 saja kok,” sambung Aa Gym.

Serupa dengan Aa Gym, Ustad Somad juga seolah ingin agar kerabat dekatnya itu menjadi pemimpin Indonesia di kemudian hari. Hal itu diutarakan ketika ustad lulusan Kairo, Mesir itu menjawab pertanyaan seputar hukum ulama atau umat Islam berpolik dan memegang kuasa.

”Kalau misalnya Gubernur, dia bisa tanya mana kepala wilayah kok gak ikut salat berjamaah, mana kepala kantor, mana kepala dinas, Gubernur punya kuasa itu, apalagi kalau Gubernur yang udah jadi Presiden. Begitulah hebatnya kekuasaan,” kata Ustad Somad.

Sementara itu, saat Ustad Somad menyampaikan materi terkait hukum dilarang mendengki terhadap keberhasilan yang diraih oleh orang lain, penceramah asal Riau ini juga menyebut bahwa manusia tidak boleh iri ketika ada yang terpilih sebagai gubernur maupun menjadi calon presiden (capres). Pernyataan itu kemudian disambut meriah oleh jamaah yang hadir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan