Siapkan Tim Kecebong untuk Perbaiki Drainase

CIMAHI – Keberadaan saluran drainase di Kota Cimahi dibeberapa titik kondisinya mengalami sedimentasi. Sehingga, Pemkot Cimahi harus melakukan pengerukan sebelum datangnya musim hujan.

Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres, warga daerah Babut Tengah Gang Edeng Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Mengeluhkan keberadaan drainase dilingkungan rumahnya. Sebab, jika tidak segera dilakukan perbaikan maka setiap hujan airnya akan meluap.

’’Ini seharusnya segera melakukan antisipasi menjelang musim hujan,”jelas Atep Kartiwa, 48, salah seorang warga Babut ketika ditemui kemarin (15/10).

Menurutnya, ruas utama Cihanjuang Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata selalu mendapat limpahan air yang datang dari saluran permukiman atas. Sehinggam, untuk menangani harus ada pengerukan.

“Sekarang air biasa malah cenderung kering hingga jadi bau. Sebentar lagi musim hujan, bakal menampung air limpasan. Dari Cihanjuang atas semua masuk kesini padahal saluran sempit. Kami ingin ada antisipasi,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Walikota Cimahi Ajay M. Priatna mengakui kondisi saluran drainase di permukiman banyak yang sempit dan dangkal. Namun, pihaknya sudah berupaya melakukan penanganan agar aliran air tetap lancar.

Kendati begitu, masyarakat juga harus memiliki tanggungjawab dengan tidak membuang sampah dan limbah rumah tangga ke saluran air.

“Kami meyakini kondisi seperti itu banyak di RW-RW. Kebanyakan karena pencemaran limbah domestik,” katanya.

Ajay mengaku, pihaknya sudah menugaskan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi berkeliling melakukan pembersihan sungai termasuk saluran drainase di permukiman.

“Tim DPKP akan segera melakukan penggalian, namun perilaku masyarakat masih buang limbah domestik, sampah, langsung ke saluran harus dirubah juga,ucap Ajay.

Sementara itu, Kepala DPKP Kota Cimahi, M. Nur Kuswandana, menambahkan, untuk membersihkan sungai pihaknya melalui tim kecebong selalu membenahi sungai besar dengan cara membersihkan sampah dan mengeruk sedimentasi secara rutin.

“Setelah sungai besar dibenahi, nanti drainase permukiman dialirkan ke situ. Namun, drainase permukiman juga dangkal dan perlu ditangani,” ujarnya.

Menurut Nur, saat ini daerah resapan dipemukiman banyak berkurang. Sehingga saluran yang ada jadi tidak bisa menampung air yang datang saat terjadi hujan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan