BANDUNG – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berencana meluncurkan beras ukuran sachet (kemasan renceng) seberat 200 gram pada September mendatang. Saat ini, Jawa Barat jadi provinsi proyek percontohan sebelum beras yang dibanderol dengan harga Rp 2.500 tersebut dipasarkan ke seluruh daerah.
Menanggapi kebijakan tersebut, Bulog Divisi Regional Jawa Barat (Divre Jabar) mengaku optimistis beras dengan kemasan renceng akan mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Alasannya, selain kemasan efisien, harga untuk satu kemasan beras relatif terjangkau.
”Masyarakat yang kurang mampu apalagi mahasiswa kemungkinan banyak yang minat,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jawa Barat, Makmun kepada Jabar Ekspres kemarin (10/7).
Makmun mengungkapkan, beras kemasan renceng merupakan beras bagus dengan kualitas premium super. Menurutnya, untuk kemasan 200 gram harga beras tersebut terbilang murah karena hanya dibanderol dengan harga Rp 2.500 per-sachet. Selain itu, satu sachet beras tersebut juga diklaim mampu mencukupi kebutuhan tiga orang.
”Kalau membeli lima sachet atau satu kilogram, harganya Rp12.500. Harga tersebut juga sudah termasuk laba bagi distributor,” kata dia.
Dikatakan Makmun di Jawa Barat sendiri saat ini terdapat tiga daerah yang memproduksi beras tersebut, yakni Karawang, Cirebon dan Ciamis. Sementara untuk ujicoba pemasaran, lanjut dia, pihaknya sudah melakukannya sejak awal Juli dan akan dilakukan hingga Agustus 2018 mendatang.
”Ujicobanya dari awal Juli dan Agustus. Sementara untuk peluncuran massal akan kami lakukan bulan September ke seluruh Jawa Barat,” kata dia.
Selama ujicoba yang dilakukan pihaknya, kata Makmun, beras kemasan tersebut hanya dijual dan dipasarkan di tiga daerah produksi, yaitu Karawang, Cirebon dan Ciamis. Sementara untuk penjualan dengan pasar yang lebih luas, lanjut dia, baru akan dilakukan setelah memenuhi semua proses perizinan.
”Untuk masyarakat umum produk ini harus dikenalkan lebih dulu, dan sosialisasi masih terus dilakukan. Perizinan juga masih dalam tahap proses,” kata dia.
Pemasaran beras sachet setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur kemudian Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bengkulu akan memulai produksi beras sachet tersebut. Bulog optimistis pada September nanti beras sachet tersebut bisa dipasarkan ke seluruh Indonesia. (mg1/ign)