Seleksi Calon Lurah dan Camat

BANDUNG – Sedikitnya 39 Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti penilaian atau assess­ment bagi aparatur kewilayahan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Mereka terdiri dari 17 calon camat dan 22 calon lurah.

Penilaian melibatkan Pelaks­ana Tugas (Plt) Sekretaris Dae­rah Kota Bandung, Ema Su­marna, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kamalia Purbani , Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana dan Kepala Inspektorat, Fajar Kurniawan. Penilaian digelar di Gedung Assesment Centre Pusat Peng­embangan Aparatur Pemerin­tah Kota Bandung ,Jalan Cice­ndo no 4B, Selasa (18/12/2018).

Kepala BKPP Kota Bandung, Yayan Ahmad Brillyana men­gatakan, Pemkot Bandung me­miliki sekitar 14.000 ASN. Se­banyak 2.000 di antaranya merupakan pejabat struktural dan fungsional. Pejabat tersebut terdiri dari 35 eselon II pada SKPD (Satuan Kinerja Perang­kat Daerah) dan dengan ham­pir 200 eselon III. Dari seba­nyak 200 eselon III, sebanyak 30 di antaranya adalah Camat.

”Camat bersentuhan langs­ung dengan masyarakat dan pelayan langsung dengan masyarakat. Camat juga pe­nerus program Pemkot Bandung di lapangan. Kita akan mencari bibit terbaik melalui sistem ini,” katanya.

“Tak hanya camat dan lurah saja yang melalui sistem ini tapi nantinya di seluruh jen­jang jabatan struktural harus menempuh prosedur ini. Se­hingga kalau sesuai, tinggal BKPP menempatkan melalui usulan pimpinan sesuai kom­petensi nya,” jelas Yayan.

Yayan memaparkan, assess­ment ini akan menyaring dan memilah ASN sebelum ditem­patkan. Tujuannya, mengop­timalkan kinerja SKPD yang akan ditempatinya.

”Agar maksimal kita berpedo­man sesuai aturan yaitu menem­patkan berdasarkan kulifikasi, pendidikan, kompetensi. Jangan sampai menempatkan orang di jabatan yang tidak sesuai dengan keahliannya,” ujar Yayan.

Yayan menegaskan, peni­laian terhadap camat dan lurah lebih bersifat spesifik. Karena kompetensi untuk Kepala Kewilayahan tersebut memerlukan skill manajerial dan kepemimpinan yang baik.

”Karena Kewilayahan adalah pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Khusus camat, memang adakan interview khusus. Itu agar dike­tahui karakternya saat memim­pin wilayahnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, talent pool ini dalam rangka men­jalankan amanat Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN. Hal ini juga sebagai salah satu pelaks­anaan grand design refor­masi birokrasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan