Satu Orang Meninggal Karena DBD

NGAMPRAH- Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat terus mengingatkan masyarakat agar mewaspadai terhadap demam berdarah dengue (DBD). Hal itu menyusul dengan meninggalnya Nur Fitri,24, warga Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah akibat DBD pada 10 April lalu. Fitri mengembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS Cahya Kawaluyan, Padalarang.

“Setelah kejadian itu, rumah korban dan rumah-rumah di sekitarnya dalam radius 200 meter, sudah kami lakukan fogging agar tidak ada lagi korban lainnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hermawan Widjajanto, di Ngamprah, kemarin.

Sebelum dinyatakan positif DBD, kata dia, korban sudah mengalami mimisan. Menurut Hermawan, gejala DBD biasanya diawali demam tinggi yang tak kunjung turun dalam waktu tiga hari. Dengan kondisi itu, penderita dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas ataupun tempat pelayanan kesehatan lainnya.

“Nanti, oleh dokter akan diperiksa dan dipastikan apakah ada gejala DBD atau tidak. Ini dibutuhkan agar penanganan bisa secepatnya dilakukan. Sebab jika terlambat, akan menyebabkan turunnya trombosit yang bisa berakibat kematian,” ujarnya.

Dia menambahkan, wilayah Bandung Barat yang terdiri atas 16 kecamatan sudah masuk endemi DBD. Sebagian besar kasus DBD berada di wilayah perkotaan, seperti Ngamprah dan Padalarang dengan populasi penduduk yang tinggi. Di musim dengan intensitas hujan tinggi seperti sekarang, lanjut dia, potensi demam berdarah lebih tinggi. Hal ini disebabkan berkembangnya jentik nyamuk yang berasal dari tempat-tempat penampungan air.

“Untuk mencegah DBD, upaya yang bisa dilakukan yaitu menjaga kebersihan dengan memantau jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air. Jika ditemukan, segera buang airnya lalu kuras tempat penampungannya,” tuturnya.

Untuk mengatasi penyebaran DBD di berbagai daerah, lanjut dia, Dinkes melakukan berbagai upaya, di antaranya dengan melakukan pengasapan dan pemberian bubuk abate. Selain itu, juga dilakukan berbagai penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya DBD.

Dinas Kesehatan Bandung Barat juga terus menggencarkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk melalui kader juru  pemantau jentik nyamuk (jumantik) di berbagai daerah. Sosialisasi ini juga menyasar para pelajar di sekolah-sekolah.

“Setiap orang harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan membiasakan pola hidup sehat. Selain itu, untuk selalu menjaga lingkungan juga sangat penting,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan