Satu Kecamatan Tertimbun Lumpur

SEJUMLAH daerah masih terisolir pasca gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9). Lokasi yang sampai saat ini masih perlu mendapat bantuan logistik adalah Donggala, Sigi, dan Palu. Pemerintah terus memperbaruhi jumlah korban luka dan tewas akibat bencana tersebut.

Di Sigi, sebagian besar ke­camatan terisolir. Hal itu me­nyebabkan bantuan sulit menjangkau titik terdampak gempa.

Bupati Sigi M. Irwan La­pata mengatakan, satu ke­camatan paling parah ter­timbun lumpur hingga se­dalam 4 meter. ”Yang terim­bun lumpur itu memang benar. Setelah jembatan putus kemudian ada jalan ke bawah, itu cukup dalam,” jelas Irwan saat berada di Korem 132 Tadulako, Kota Palu, kemarin (30/9).

Kecamatan yang paling parah terkena dampak gem­pa dan tsunami di Sigi ada­lah Marawola. Kurang lebih 2 ribu kepala keluarga dika­barkan menjadi korban. Dari Palu jaraknya sekitar 5 km. Namun karena akses jalan terputus, bantuan sama sekali belum menjangkau Marawola.

”Yang sampai saya lihat langsung beberapa mayat, ada itu diangkut sendiri oleh ma­syarakat. Itu juga ada rerun­tuhan perumahan antara batas Sigi dan kota Palu, di situ juga masih banyak may­at. Kalau mau dibongkar semua itu bisa dapat, tapi agak susah,” tambah Irwan.

Selain Marawola, kecama­tan yang masih terisolir di Sigi terdeteksi antara lain Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu, Dolo Selatan, Dolo Barat, Gumbasa hingga Sa­lua. Pemkab Sigi belum bisa berbuat banyak selain tetap bekoordinasi dengan TNI, Polri, Basarnas hingga tim gabungan lembaga kema­nusiaan lainnya.

”Sekarang ini persoalan yang paling mendesak adalah obat-obatan, kemudian logistik, seperti makanan, air bersih yang seperti itu. Karena me­mang semua sudah tidak bisa didapat. Sudah mende­sak ini,” sebut Irwan.

Irwan melanjutkan, para warga Sigi hingga saat ini membangun perlengkapan seperti tenda-tenda darurat seadanya. Dia meminta ke­pada masyarakat agar tetap tenang dan berupaya untuk bertahan sembari pihaknya berkoordinasi agar bantuan dan evakuasi bisa menjangkau warga. (rul/JPC/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan