BOGOR– Presiden Joko Widodo alias Jokowi menerima kedatangan Lalu Muhammad Zohri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7).
Zohri sendiri baru tiba di Indonesia pada Selasa (17/7) malam WIB setelah merebut emas nomor 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih sprinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tersebut.
Meski demikian, Jokowi juga mengaku ada yang mengganjal di hatinya sebelum menerima kedatangan Zohri.
“Saat Zohri diwawancarai mau ke Istana, apa jawaban Zohri? Mau banget ketemu orang besar,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, jawaban Zohri keliru. Pasalnya, sambung Jokowi, orang besar itu justru adalah Zohri sendiri.
Jokowi menuturkan, Zohri merupakan orang besar karena mampu meraih prestasi mengagumkan di tengah keterbatasan.
“Ini yang keliru, yang mengganjal di hati saya. Orang besarnya bukan di sini (menunjuk diri), tetapi Zohri,” kata Jokowi.
Sementara, Zohri merasa gerah dengan polemik bendera yang sempat telat dipakainya dalam selebrasi juara di ajang Kejuaraan Dunia U-20 di Tampere, Finlandia, pekan lalu.
Dia tampak menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan awak media terkait bendera merah putih yang dikenakannya karena diklaim sebagai bendera Polandia.
“Untuk bendera, kita sudahin saja. Yang saya lakukan ini hanya untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa, untuk negara,” katanya
Memang, beberapa hari terakhir banyak pihak yang berusaha untuk membuat heboh dan menutup prestasi yang telah didapatkan Zohri dengan polemik bendera.
Sebab, beredar video sinis dan provokatif terkait tak adanya bendera Indonesia, sehingga Zohri dianggap meminjam bendera Polandia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Finlandia, pemerintah, juga Zohri sudah mengkonfirmasi terkait isu tak sedap tersebut.
Bahkan, Zohri sempat menyatakan bahwa dia bingung bukan mencari bendera, tapi mencari pelatihnya yang tempatnya berada di tribun yang jauh dari lintasan lari. (fat/jpnn)
