Ruang Terbuka untuk Pementasan Wayang

BANDUNG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung akan membuat panggung seni wayang golek diberbagai area terbuka di Kota Bandung. Hal itu menurut Kepala Bidang Pengkajian Kebudayaan pada Disbudpar Kota Bandung Tjep Dahyat sebagai upaya pelestarian seni wayang golek.

”Kita sudah memrogramkan agar ruang-ruang publik di Kota Bandung diisi oleh seni wayang golek. Di tengah cepatnya perkembangan teknologi, kita harus tetap pertahanan kebudayaan kita. Terutama bagi banyaknya dalang yang ada di Kota Bandung,” ungkap Tjep di kantornya Jalan Achmad Yani Kota Bandung, kemarin (2/1).

Dikatakan dia, panggung-panggung bagi dalang wayang golek tersebut nantinya akan dilakukan pementasan secara terjadwal. Sehingga para dalang yang berasal dari Kota Bandung dapat berlatih dan juga tampil di khalayak umum.”Kita harus terus mendukung para pelaku seni ini,” tambahnya.

Selain sebagai upaya pelestarian seni pewayangan, kegiatan tersebut juga dilakukan dalam upaya persiapan Kota Bandung yang akan berpartisipasi dalam Binojakrama Padalangan Tingkat Jawa Barat. Terlebih Kota Bandung sebelumnya berhasil mempertahankan gelar pada ajang tersebut. ”Beberapa waktu lalu, Kota Bandung sudah menyelenggarakan Binojakrama Padalangan tingkat kota dan juaranya adalah Ki Dalang Dadang Amung Sutarya. Pada tahun 2018 ini, Kota Bandung akan menjadi tuan rumah dari Binojakrama Padalangan tingkat Jawa Barat,” tuturnya.

Tjep mengatakan, yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut adalah juara tingkat kota yang sekarang dan sebelumnya. ”Dengan adanya panggung-panggung tersebut, maka dapat layak tampil dan layak jual. Sehingga bukan hanya untuk berlatih dan menyalurkan hobi, tapi juga membantu menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan Ujung Berung yang bagian dari Sundapolis, untuk meningkatkan seni dan kebudayaan. Terlihat dari berbagai event yang berkaitan dengan kesenian dan budaya yang diselenggarakan di wilayah tersebut.

”Kita berkomitmen dengan kecamatan dan unsur muspida sehingga berbagai kegiatan seni dan budaya dapat digelar di Ujung Berung. Seperti benjang, wayang golek dan lain sebagainya,” tambahnya. (pan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan