Resmi Diakui Unesco Global Geopark

SUKABUMI – Geopark Ci­letuh-Palabuhanratu resmi ditetapkan menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG). Ini merupakan sejarah baru bagi dunia pariwisata di Jawa Barat.

Selain Ciletuh, Unesco juga mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai UGG. Pengesahan disampaikan da­lam sidang Executive Board Unesco ke-204, Komisi Pro­gramme and External Relations, Kamis (12/4) di Paris, Perancis.

”Dua hari lalu kita dapat ka­bar dari Sidang Unesco di Pa­ris, Perancis. Unesco sudah bersepakat menetapkan bebe­rapa geopark di dunia,” kata Aher ditemui di Pantai Palang­pang, Kawasan Geopark Cile­tuh-Palabuhanratu Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Minggu (15/4).

”Dua diantaranya dari In­donesia, yaitu Geopark Cile­tuh-Palabuhanratu dan yang kedua Geopark Rinjani di NTB,” lanjutnya.

Penetapan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi ja­ringan geopark global Unes­co (UGG) terbilang cepat. Biasanya proses yang ditem­puh sepuluh tahun setelah penetapan geopark nasional. “Tiga tahun lalu kita (Geopark Ciletuh-Palabuhanratu) di­tetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Pemerintah Pusat dan langsung kita aju­kan ke Unesco sebagai UGG. Dan ternyata, Alhamdulillah diterima,” ungkap Aher.

Untuk infrastruktur jalan penghubung Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Pemprov Jawa Barat sudah mengge­lontorkan anggaran Rp 96 Miliar pada 2016 untuk ruas jalan dari pintu masuk Walu­ran ke geopark. Selain itu, pada 2017 dibangun juga ruas jalan dari pintu masuk Loji ke geopark yang menelan anggaran Rp 217 Miliar.

”Tahun ini kita membuat ka­wasan jalan dari arah pintu ma­suk Paltiga sebesar Rp 90 Miliar. Termasuk pembangunan ban­dara di Sukabumi, karena salah satu syarat geopark internasio­nal itu, harus ada bandara dekat geopark dengan jarak tem­puh maksimal tiga jam perja­lanan,” tutur Aher. (hms/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan