Ratusan Santri Deklarasi Anti Hoaks

BANJARAN – Ratusan santri, ulama, dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) melakukan Deklarasi Pemilu Damai dan Perangi Hoaks, di Ponpes Miftahul Huda Al-Wafa, Banjaran, Kabupaten Bandung, kemarin (30/11).

Tokoh pesantren dan ormas Kabupaten Bandung, Muhamad Burhanudin, mengatakan, terdapat 700 orang yang melakukan deklarasi damai tersebut.

”Atas nama sesepuh ormas dan pesantren, kami mendukung kelancaran pilpres dan pileg 2019,” tutur Burhanudin.

Menjelang Pilpres dan Pileg 2019, sudah menjadi hal biasa terjadi kegaduhan, termasuk isu-isu tidak benar atau hoaks bertebaran terutama di lini massa.

”Untuk Kabupaten Bandung masih terkendali. Kami siap turun untuk memerangi hoaks dan mengamankan Pilpres 2019,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MUI Jawa Barat Rahmat Safei menjelaskan, meski saat ini situasi di Jawa Barat masih kondusif, namun bukan hal yang tidak mungkin terjadi kegaduhan akibat isu politik.

”Masyarakat Jawa Barat, kami imbau dalam melaksanakan kewajiban saat pemilu, jangan mendengar isu tidak jelas asal usulnya,” ujarnya.

Dalam hal ini, MUI Jabar berpesan kepada seluruh ulama di Jawa Barat untuk turut menjaga kekondusifan di tahun politik.

”Kami imbau juga agar masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres nanti,” ujarnya.

Menurutnya, memilih pemimpin merupakan kewajiban seluruh masyarakat. Hal tersebut harus dilakukan untuk mencari pemimpin yang lebih baik sebagaimana diperintahkan oleh agama.

”Sistem pemrintah di Indonesia itu memilih presiden, makanya kami mengajak kepada seluruh warga jabar melaksanakan kewajiban itu, agar hasil maksimal dan sah menurut undang-undang dan diterima semua pihak,” paparnya.

Dalam proses memilih, Rahmat juga meminta semua pihak untuk bisa berdemokrasi secara santun dan tidak memaksakan kehendak.

”Perbedaan boleh, tapi persatuan dan kesatuan harus tetap dijaga. Perbedaan merupakan hal biasa, tapi harus saling menghormati,” tutupnya.n (ayo/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan