Ramadan Pertama di Markas Persib

BANDUNG – Bulan Ramadan tahun ini sedikit berbeda bagi Ghozali Siregar. Gelandang asal Sumatra Utara ini tidak bisa berkumpul bersama keluarga. Jadwal pertandingan Persib di kompetisi Go-Jek Liga 1 membuat dia melewati hari pertama bulan puasa dengan berkumpul bersama skuad Maung Bandung.

Ghozali menjalani sahur pertama Ramadan ini bersama beberapa pemain yang tinggal di Mes Persib, yakni Muchlis Hadi, Ardi Idrus, Indra Mustafa, Supardi Nasir juga beberapa ofisial tim.

Meski begitu, pemain beromor punggung 77 itu mengaku tidak masalah. Kondisi tersebut bukan pertama kalinya dirasakan selama menjadi pesepakbola profesional. Terlebih, dia merasa Persib sudah menjadi keluarga keduanya saat ini.

”Ini pertama di Bandung, tapi kalau Ramadan jauh dari keluarga sudah sering. Jadi tidak masalah,” kata Ghozali seperti dilansir laman resmi klub kemarin (17/5).

Pria kelahiran Dolok 7 Juli 1992 tersebut mengaku sering melepas rindu dengan keluarga dengan berkomunikasi via telepon. Ghozali berharap, semua mendapatkan keberkahan Ramadan tahun ini.

“Mudah-mudahan Ramadan tahun ini mendapat kelancaran dan keberkahan,” tutup Ghozali.

Bagi kapten tim Persib Supardi Nasir, menjalankan ibadah shaum di bulan Ramadan tidak menimbulkan masalah berarti dalam aktivitasnya sebagai pesepakbola. Ia mengaku tak merasa berat dengan jadwal latihan dan bertanding. Menurutnya, para pemain sudah terbiasa berlaga ketika bulan puasa.

Supardi mengatakan, saat menjalankan puasa yang terpenting adalah mental. Saat seseorang mengeluh lapar, haus dan merasa lemas, otomatis tubuh merespon hal tersebut, membuatnya lemas.

“Begitu juga sebaliknya. Kalau kita berpikir puasa itu seger, malah tambah ringan badan itu karena itu balik ke mental masing masing lagi. Kalo tidak bisa melawan mental itu, misalkan ‘aduh lemes puasa’ ya lemes, sudah jangan inget puasanya. Inget latihannya, Insya Allah lancar,” kata pemain bernomor punggung 22 tersebut.

Meskipun akan ada sedikit perubahan pada tubuh saat latihan atau bertanding, Supardi merasa hal itu tak mengganggu. Bahkan, semua pemain sudah sepakat untuk tetap berlatih dengan intensitas dan volume yang tetap.

“Saya sudah bicara kepada coach Yaya (Sunarya, pelatih fisik) kemarin, jangan (diubah porsi latihan), tidak ada yang aneh latihan saat Ramadan. Jadi aktivitas tetap biasa, normal latihan dan bertanding tidak ada masalah,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan