Rabobank Tetap Fokus di Agribisnis

Bandung – Rabobank Indonesia fokus memberikan pembiayaan pada industri pangan dan agribisnis. Pada 2017 lalu, transaction banking yang dibukukan mencapai Rp11 triliun.

”Di Indonesia, dari total aset Rp 11 triliun itu 66 persen di antaranya untuk portofolio agro dan food. Kita memang fokus ke uang bergerak. Pada 2018 ini, targetnya total kredit kita akan tumbuh mencapai Rp14 triliun,” kata Direktur Utama Rabobank Indonesia Jos Luhukay saat peresmian kantor cabang Bandung RE Martadinata, kemarin (22/1).

Menurutnya, sektor ini menjadi andalan pihaknya karena Rabobank memiliki keahlian dan jaringan di sektor tersebut. Sektor pangan dan agribisnis diakuinya memberikan peluang yang relatif besar bagi pihaknya. Pihaknya siap berkontribusi untuk mengembangkan sektor pangan dan agribisnis dengan menyediakan akses dana, pengetahuan, dan jaringan Rabobank di 40 negara.

”Potensi kredit sektor pangan dan agribisnis pada 2016 lalu sekitar Rp 359 triliun. Dan tiap tahun, sektor ini terus tumbuh dan pesat. Ini pun seiring dengan program ketahanan pangan pemerintah sekarang yang tertuang dalam Nawacita,” jelasnya.

Dia mengklaim, Rabobank merupakan satu-satunya lembaga perbankan yang membiayai pusat riset sektor pangan dan agribisnis. Dalam waktu dekat, pihaknya memiliki gagasan baru untuk bisnis yakni konsep integrated farming. Ini akan dilakukan pada kuartal II 2018 mendatang.

”Rabobank Indonesia dapat mendanai seluruh rantai pasok pangan dan agribisnis karena memiliki perbankan korporasi yang melayani perusahaan besar. Ada perbankan bisnis yang melayani perusahaan kecil dan menengah, dan memberikan akses dana kepada petani dan peternak yang menjadi anggota koperasi,” tuturnya.

Sejauh ini, pihaknya bisa menekan angka kresdit bermasalah (NPL) hingga di bawah 1 persen. Ini dilakukan dengan strategi mumpuni. Rabobank hanya memberikan kredit dengan basis community banking. Artinya, kredit tersebut disalurkan tidak ke individu. Strategi dengan pendekatan kluster ini mampu membuat kredit yang disalurkan tidak macet di tengah jalan.

Dia mencontohkan, pada rantai pasok sapi pihaknya mampu menyediakan akses dana untuk produksi pakan sapi, bibit sapi, hingga penggemukan sapi. Pasar atau offtaker seperti pabrik daging sapi olahan hingga distributor yang memasok daging sapi ke pasar modern pun bisa dijangkau.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan