Putuskan Pensiun Setelah Raih Emas

JAKARTA – Torehan emas di Asian Games 2018 menjadi prestasi terakhir Lindswell Kwok di ajang olahraga terbesar Asia ini.

Usai meraih emas di cabang wushu nomor women’s taijiquan & taijijian all-round, di JIExpo Jakarta, Senin (20/8) pagi, Lindswell menjelaskan bahwa dirinya sudah merasa cukup. “Sudah cukup (jadi atlet), mau rest dulu,” ungkapnya.

Namun demikian, wanita Medan berusia 26 tahun itu belum menjelaskan apa yang akan dilakukannya setelah pensiun ini. “Belum tahu mau gimana, tapi pasti enggak jauh-jauh dari wushu,” ungkapnya.

Saat disinggung apakah akan menjadi pelatih, atlet 26 tahun asal Medan itu tak menjawab dengan pasti. Dia terlihat masih akan mempertimbangkannya lagi ke depan. “Jadi pelatih atau bagaimana liat nanti. Yang jelas pastinya terkait wushu,” ungkap dia.

Sebelumnya, di Asian Games 2010, Lindswell hanya duduk di posisi keenam dan barulah di Incheon, Korea, pada Asian Games 2014 dia meraih perak.

Selain Lindswell Kwok, sebelumnya raihan emas juga ditorehkan oleh atlet taekwondo putri, Defia Rosmaniar pada  Asian Games 2018.

Defia menjadi yang terbaik di nomor pomsae tunggal putri setelah dalam final yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (19/8) sore, menang atas atlet dari Iran Marjan Salahshouri.

Pahlawan Indonesia berusia 23 tahun ini, dalam peragaan jurus mampu mengumpulkan poin 8,69. Sementara, sang lawan hanya 8,47 poin.

Lawan terberat Defia sebenarnya berasal dari Korea Selatan, Yun Ji Hye. Tapi, kesempurnaan gerak Defia membuat dia menang dengan poin 8.52 banding 8.40 di semifinal.

Karena itu, di final Defia berhasil mencatatkan poin yang lebih telak dalam jarak kemenangannya atas atlet asal Iran.

Pada babak final ini, Defia bisa merasakan keistimewaan karena keberhasilannya meraih emas dilakukan di hadapan Presiden RI Joko Widodo dan Menpora Imam Nahrawi yang menyaksikan langsung. (dkk/jpnn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan