Proyek Pasar Banyak Bermasalah

NGAMPRAH– Sejumlah proyek pasar tradisional yang sudah dikerjakan oleh Pemkab Bandung Barat banyak yang menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Akibatnya, pemerintah daerah harus mempertanggung jawabkan di hadapan BPK soal temuan tersebut. “Beberapa proyek pasar yang menjadi temuan BPK di antaranya pasar buah Lembang dengan nama revitalisasi dan renovasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat, Maman Sulaeman di Ngamprah, kemarin.  

Maman mencontohkan, temuan untuk Pasar Buah Lembang yang menjadi temuan BPK seperti pembelian kanopi.  Di dalam dokumen dan pembelian di lapangan tidak sesuai sehingga diharuskan pemerintah daerah mengembalikan kepada kas negara. “Itu sebagian contoh yang harus kami perbaiki karena sudah menjadi temuan BPK, karena kalau tidak ditindaklanjuti akan menjadi persoalan hukum,” ungkapnya. 

Maman menambahkan, saat melakukan renovasi pasar mulai dari pembelian pagar, kanopi dan penambahan luas los seharunya dilakukan satu paket . Hanya saja, pada saat itu tidak dilakukan sehingga terjadi temuan dari BPK. “Namun intinya saat dikerjakan itu di pilah-pilah. Sehingga ditemukannya BPK. Dan sekarang itu harus kita selesaikan,” katanya.

Lebih jauh Maman menjelaskan, beberapa renovasi atau revitalisasi pasar ditargetkan akan selesai pada 2018 ini. Namun lantaran terjadinya OTT KPK yang menjerat beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat khususnya yang menjerat nama Kepala Disperindag sebelumnya yakni Weti Lembanawati cukup menghambat rencana revitalisasi pasar. “Tahun ini ditargetkan beberapa  revitalisasi pasar selesai. Namun karena ada persoalan hukum OTT sehingga merembet kemana-kemana,” katanya.

Disinggung mengenai revitalisasi Pasar Desa Cihampelas yang saat ini mendapatkan desakan dari warga untuk revitalisasi, Maman menyebutkan, khusus Pasar Desa Cihampelas pihaknya akan mengupayakan terkait kebutuhan anggarannya. Termasuk menurutnya, itu akan masuk ke dokumen perencanaan di Disperindag. “Kita upayakan bisa masuk di APBD murni 2019 dan bila perlu kita ajukan ke pusat,” ungkapnya. 

Seperti diketahui, sejumlah proyek pasar yang harus dituntaskan mulai dari peresmian Pasar Panorama Lembang paska terjadinya kebakaran. Sampai saat ini masih belum diresmikan. Selanjutnya ada pasar Tagog Padalarang yang sampai saat ini tak kunjung direvitalisasi, padahal perencanaan pembangunan pasar tersebut sudah digadang-gadang sejak lama. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan