Proyek Pasar Atas Meleset Dari Target

CIMAHI – Meski ditargetkan selesai akhit tahun ini, Pembangunan proyek Pasar Atas Barokah Kota Cimahi sepertinya tidak akan sesuai denga n target yang telah ditetapkan.

Menanggapi kembali mo­lornya proyek tersebut Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna menegaskan, pembangunan dan revitalisasi Pasar Atas sudah mencapai 91 persen.

”Saya menginginkan pasar itu selesai akhir tahun. Jujur memang belum selesai sam­pai hari ini,” kata Ajay ketika diketemui keamrin. (18/12).

Dia memastikan, proyek warisan mantan Wali Kota Cimahi, Atty Suharti itu hanya tinggal proses finishing saja. Bahkan, nantinya akan ada proses pemeliharaan dan penyempurnaan.

’’Kemudian baru bisa dires­mikan dan ditempati para pe­dagang. Nantinya, akan ada 500 kios yang disediakan,”kata dia.

Ajay menegaskan, penem­patan kios bagi para peda­gangnya tidak boleh ada aksi titip-menitip, apalagi trans­aksi jual beli kios secara ilegal.

”Kalau ada boleh laporkan ke saya,” tegasnya.

Kemudian, Ajay menyaran­kan agar satu pedagang jangan memiliki lebih dari satu kios. Tujuannya, untuk keadilan, mengingat masih banyak pe­dagang yang memerlukan kios untuk berdagang.

”Disarankan 1 (satu) orang jangan punya 4-5 kios, karena kios itu terbatas tapi peng­gemarnya banyak,” imbuh Ajay.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Per­dagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Ci­mahi, Siti Rosida menamba­hkan, kemungkinan pasar atas itu barus bisa ditempati Fe­bruari 2019.

”Mudah-mudahan gak ada halangan Februari udah bisa launching,” ucapnya.

Setelah selesai, kata Siti, akan ada proses perencanaan un­tuk penempatan pedagang. Dari 500 kios yang disediakan, akan diprioritaskan bagi 423 pedagang alam atau yang menjadi korban kebakaran beberapa tahun lalu.

”Pembagian kios lagi didis­kuksian. Untuk penempatan pedagang, karena gak gampang mapping dulu pedagang. Tapi diprioritaskan pedagang korban kebakaran,” tegasnya.

Ditegaskannya, penempatan pedagang bukanlah hal mu­dah, dibutuhkan metode te­pat. Hal itulah yang terus menjadi bahan diskusi dan pekerjaan rumah bagi pi­haknya. Perihal jatah kios, ia pun menyarankan agar satu pedagang jangan memiliki lebih dari satu kios.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan