Program Polisi Goes to School Disambut Positif

NGAMPRAH – Program Polisi Goes to School yang digelar rutin Polres Cimahi setiap hari Senin saat upacara bendera mendapatkan sambutan positif dari sejumlah kepala sekolah.

Program pendampingan dengan ujung tombak Bhabinkamtibmas itu diyakini dapat meminimalisasi kenakalan remaja yang tak sedikit melibatkan pelajar, seperti tawuran atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Kepala SMPN 1 Cipongkor Kabupaten Bandung Barat, Sobirin Roin Samsuriatna mengatakan, program kepolisian yang bersedia memberikan informasi dan wawasan bermanfaat kepada para pelajar sangat positif.

Apalagi remaja khususnya dari kalangan pelajar SMP adalah usia rentan karena berada dalam masa transisi antara masa kanak-kanak ke remaja. Sehingga pembekalan ini bisa membentengi pelajar dari perilaku menyimpang.

“Program Polisi Goes to School ini sangat positif membentengi remaja dari perilaku negatif yang dapat merugikan dirinya dan orang tuanya,” kata Sobirin belum lama ini.

Dia mengemukakan, kenakalan remaja adalah semua perilaku yang menyimpang dari norma masyarakat, agama, dan hukum pidana. Remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun, sudah melampaui masa kanak-kanak namun masih belum cukup dewasa.

Pada masa transisi itulah pelajar memasuki dunia pergaulan yang beragam. Ketika berteman dengan teman yang membawa dampak buruk, mereka bisa mudah terpengaruh.

Faktor lainnya karena kurangnya perhatian dari keluarga yang membuat anak menjadi tidak terkontrol dalam pergaulannya. Termasuk karena kurangnya pemahaman ilmu agama sehingga banyak pelajar yang terjerumus dalam pergaulan bebas.

Karena itu, pendidikan dasar agama pada anak sangat penting, dalam membentengi kehidupan anak dari perilaku yang menyimpang dengan norma di masyarakat.

“Berhasil atau tidak berhasilnya anak, kembali lagi pada peran keluarga dalam memberikan pondasi ilmu serta pendidikan agama yang kuat,” ujar dia.

Sementara itu Bhabinkamtibmas Desa Cijenuk Aiptu Hendra yang sempat menjadi pembina upacara di SMPN 1 Cipongkor menuturkan, polisi adalah mitra masyarakat yang memiliki kewajiban menjamin keamanan kepada masyarakat.

Untuk itu, dalam implementasinya diperlukan dukungan dari setiap stakeholder, masyarakat, dan tentu saja para pelajar. Dia mengatakan, kasus tawuran antar pelajar dan narkoba, salah satu penyebab utamanya adalah salah dalam memilih teman. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan