Produksi Sapi Ditargetkan Mencapai 21 Ribu Ekor

NGAMPRAH– Tahun 2018, Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat terus menggenjot Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) dengan menargetkan jumlah produksi sapi perah dan potong mencapai 21.686 ekor sapi. Hal itu dilakukan agar produksi daging sapi bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat, Undang Husni Thamrin mengungkapkan, program Upsus Siwab merupakan intruksi dari pemerintah pusat yang sudah berjalan dua tahun tepatnya dimulai pada tahun 2017 lalu. “Bahkan tahun lalu kami menargetkan  17.983 ekor sapi dan justru bisa terealisasi mencapai 27. 852 ekor sapi. Tujuan program ini agar ketersediaan produksi daging sapi bisa aman serta populasi sapi bisa lebih banyak,” katanya.

Menurut Undang, untuk menyukseskan program Upsus Siwab ini, pihaknya melakukan Inseminasi Buatan (IB). Maksud dari IB, kata dia, adalah memasukkan mani/seperma dari sapi jantan ke dalam alat kelamin sapi betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi agar hewan tersebut menjadi bunting. “Kita sebut dengan kawin suntik supaya cepat hamil. Ada proses yang dilalui seperti seperma sapi itu dicampur dengan bahan kimia dengan cara dibekukan terlebih dahulu. Setelah itu baru disuntikan dan rata-rata berhasil. Dalam melakukan IB bertempat di Balai Inseminasi Buatan (IBI) Lembang, karena di sana teknologi dan fasilitasnya sudah lengkap,” paparnya.

Undang menyebutkan, sampai saat ini jumlah populasi sapi perah di Kabupaten Bandung Barat mencapai 38 ribu ekor, sapi potong 6.500 ekor, kerbau 3.671 ekor dan domba/kambing sebanyak 455 ribu ekor. “Bila program ini berjalan sukses, diharapkan bisa menekan kenaikan harga daging sapi di pasaran hingga tidak lagi melakukan impor sapi. Karena di KBB potensi untuk menaikan populasi sapi sangat besar didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya manusia,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan