Preanger Fest 2018 Puaskan Lintas Generasi

BANDUNG – Gelaran Preanger Fest 2018 sukses menarik perhatian pecinta musik. Dari penonton yang hadir terlihat meeka di berbagai kalangan. Mulai dari tua hingga muda tampak antusias menikmati penampilan-penampilan musisi favorit yang berkesempatan manggung di konser musik Preanger Fest 2018.

Kurang lebih, sebanyak 40 musisi dari berbagai genre dan lintas generasi memeriahkan gelaran yang kali pertama diselenggarakan. Sebut saja Bimbo, band legendaris Kota Bandung tersebut menjadi penawar rindu bagi kaum tua penikmat musik era 80’an.

Hadir dengan formasi lengkap, sejumlah lagu-lagu populer pun Bimbo bawakan di antaranya, Balada Biduan, Sajadah Panjang, Tante Sun dan Anak Bertanya.

Selain itu, pecinta musik generasi milenial pun tampak menikmati dan secara bersama-sama menyanyikan lagu-lagu yang dibawakan dalam Preanger Fest.

Band kawakan asal Kota Bandung lainnya, yakni Pure Saturday tak mau kalah dan berhasil membius para penonton yang datang. Deretan lagu hits mereka seperti Banga, Pagi, Kosong, Spoken dan Desire.

Mereka berhasil membuat suasana di lapangan Pussenif Kota Bandung membara dengan lagu-lagu semangat yang dibawakan dan mengajak penonton kembali mengingatkan jika Bandung merupakan kota penghasil musisi berbakat.

Festival ini sendiri dibagi dalam tiga panggung, yakni Balad Stage, Kojo Stage dan juga Lakuna Stage. Setiap panggung tenyunya menampilkan keunggulan masing-masing. Selain Bimbo dan Pure Saturday, band-band ternama seperti Koil, Burgerkill, Sigmun, Pas Band, The Groove, Lair dan lainnya turut menambah suasana semarak.

“Event ini menjadi komitmen dan wadah bagi musisi serta komunitas musik di Kota Bandung dan Jawa Barat untuk menunjukan talentanya. Bukan hanya band mapan, tapi juga Legenda Bimbo ikut meramaikan,” kata Perwakilan Havas Indonesia dan Penyelenggara Acara, Indrajid Sofwan di Bandung, kemarin.

Melalui konser tersebut, Indrajit menyebut para musisi terbaik di Jawa Barar mampu berkumpul untuk menyuarakan semangat masing-masing melalui acara bertajuk ‘Lokal Kudu Vokal’. Dia berharap, event tersebut menjadi peluang untuk regenerasi baik musisi maupun kreator.

“Tentunya, melalui event ini diharapkan dapat menjadi permukaan bangkitnya industri musik di Jawa Barat,” kata dia.

Tinggalkan Balasan