JAKARTA – Polri meminta tambahan anggaran ideal ke pemerintah guna memaksimalkan penanganan terorisme. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, untuk memuluskan anggaran Rp 44,4 triliun yang dibutuhkan diperlukan adanya dukungan dari Komisi III DPR RI.
Adapun Rp 44,4 Triliun tersebut dibutuhkan untuk belanja pegawai sebesar Rp 6,7 triliun, belanja barang sebesar Rp 5 triliun, dan belanja modal sebesar Rp 32,6 triliun.
”Kita mengusulkan tambahan Rp 44,4 triliun melalui Rapat Kerja bersama dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas, untuk itu kita sebagai mitra Komisi III menyampaikan usulan tersebut agar pimpinan Komisi III dapat mendukung Polri,”jelas Jenderal Tito di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta kemarin (5/6).
Menurutnya, anggaran ideal tersebut tidak hanya dibutuhkan untuk penanganan terorisme, melainkan kebutuhan pengamanan pemilu dan lainnya.
”Prioritas kita untuk memaksimalkan pengamanan menjelang pemilu, terorisme, potensi konflik-konflik sosial, kasus narkoba, dan kasus yang meresahkan masyarakat seperti perampokan, begal dan lainnya,” papar Tito.
Dana tersebut, kata dia, dibutuhkan untuk memperkuat penanganan kasus-kasus lain seperti human trafficking.
”Kejahatan terhadap lingkungan, Kejahatan terhadap negara seperti Illegal Fishing, kejahatan terhadap sumber daya alam, tambang dan lain-lain, ini akan kita pertimbangkan juga,” sambung Tito.
Disisi lain, masih kata dia, pihaknya juga menyiapkan satgas khusus untuk menangkal beredarnya informasi bohong alias hoax menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2019.
”Pemilu ini kita sudah punya Satgas Nusantara yang tujuannya adalah membangun kebersamaan serta mem-bangun isu-isu yang mempersatukan kita semua,” demikian mantan Kepala Densus 88 Antiteror ini.
Tak hanya Polri, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga meminta tambahan anggaran Rp 1,9 triliun. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menjelaskan, anggaran yang akan dimasukkan dalam APBN 2019 itu diperlukan untuk persiapan Sea Games Filipina dan pengembangan kepeloporan.
”Rp1,9 triliun itu baru pagu indikatif, belum definitif nanti setelah Agustus nanti baru dapat, yang pasti untuk persiapan untuk Sea Games di Filiphina, kemudian untuk mengembangkan kewirausahaan, kepeloporan, kepemimpinan, persiapan Asian Games,” jelas dia dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL (Jawa Pos Group).(sam/ign)