PLS Tingkat SMA 2018 Menyenangkan

BANDUNG – Tak seperti pagi kemarin, setelah melaksanakan shalat shubuh, Nisa tak memilih untuk menunai tidur kembali. Ia bergegas ke kamarnya mempersiapkan perlengkapan dan dimasukan kedalam tasnya. Saat waktu baru menunjukan pukul enam pagi, Nisa sudah pamit pada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah. Ini adalah hari pertamanya mengikuti Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di sekolah barunya, SMAN 2 Klari, Kabupaten Karawang.

Berbeda dengan Nisa, hari pertama Ageng Satrio Nugroho, siswa baru SMAN 9 Bandung tak berjalan mulus. Alarm yang dia atur semalam tak menyala hingga membuatnya kesiangan. Dia terbangun jam enam lewat tiga puluh menit dan segera bergegas mandi dan mempersiapkan diri. Meski tahu terlambat, Ageng menolak panik. Berangkat bersama temannya dengan roda dua, dia yang beralamat di Jalan Budiraya memilih jalan tikus untuk mensiasati kemacetan senin pagi di Jalan Pasteur. Beruntung, saat sampai di gerbang sekolah, acara pembukaan masih dalam persiapan. Ageng pun bergabung dengan kuruman siswa baru.

Itulah sepenggal kisah para siswa baru yang melaksanakan PLS di Jawa Barat. Pelaksanan PLS ini  diadakan serentak pada tanggal 16 sampai 18 Juli 2018. Sejalan dengan Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebuduyan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru, tujuan PLS antara lain mengenali potensi diri siswa baru, membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru, mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah serta menumbuhkan perilaku positif kejujuran, kemandirian, menghormati keberagaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan bersih untuk mewujudkan siswa yang memiliki integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.

Menyenangkan

Ageng mengatakan antusias dalam menjalani PLS ini. Selain disampaikan dengan cara menyenangkan, dengan tidak adanya perponcloan ke siswa baru, dia merasa lebih senang. “Iya, merasa lebih senang, soalnya tidak kaya SMP dulu,” terang Agung, siswa baru di SMAN 9 Bandung ini.

Hal senada pun diucapkan oleh Dimas Alfariz, siswa baru SMAN 1 Cilamaya, Kabupaten Karawang. Dia merasa senang karena pendampingan yang dilakukan oleh kaka kelas dalam PLS sangat membantu. ”Iya, apalagi kebantu sama kaka pendamping. Kalau kita buat salah, tidak dimarahi, tapi diberi penegasan,” tutur Dimas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan