PKSM Tantang Perhutani Lakukan Kroscek

SOREANG – Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Kabupaten Bandung menantang pihak perhutani lakukan kroscek bersama-sama secara langsung atas program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (RHL) pada 2017 lalu.

Dewan Pembina PKSM Nasional Eyang Memet mengatakan, sebetulnya pihaknya sangat mengapresiasi program RHL tersebut, Namun, untuk membuktikan bahwa pelaksanaan program ini berhasil sesuai dengan audit yang dilakukan pihak perhutani sebaiknya secara bersama-sama melakukan pengecekan ulang.

’’ Jadi kalau enggak mau disebut gagal harus ada bukti secara langsung dan mati kita lihat sama-sama,” kata Eyang Memet kepada wartawan di soreang kemarin, (17/7)

Eyang menilai, sebelum program ini dinyatakan gagal, pihaknya sudah melakukan koscek kelokasi dengan menyusuri berbagai titik pada pelaksanaan program RLH waktu itu. Sehingga, berdasarkan hasil kroscek dilokasi petak 61, 63 wilayah Perhutani, Kecamatan Kertasari, banyak pohon yang tidak tumbuh.

Eyang Memet menambahkan, program RHL merupakan salah satu program kementerian Lingkungan hidup dan kehutanan untuk melakukan perbaikan hutan dan lahan secara bertahap. Namun, untuk mencapai keberhasilan seharusnya pada pelaksanaan melibatkan semua pihak.

“Pihak pelaksana harus melibatkan masyarakat sekitar, sehingga program itu akan berjalan. Karena berbicara lingkungan diperlukan pergerakan dari semua pihak,” tegasnya

Hal yang sama dikatakan ketua PKSM Kabupaten Bandung Ahmad Sudirman, kalau pernyataan saya dianggap tudingan mari kita buktikan dengan kroscek langsung ke lokasi.

“Supaya profesional, mari kita lakukan pengecekan ke titik lokasi secara bersama sama,” tegasnya

Lebih lanjut Ahmad mengatakan, pihaknya bersama beberapa penggiat lingkungan dan perwakilan lembaga masyarakat dan ormas yang peduli lingkungan dalam waktu dekat akan melakukan audensi dengan pejabat Gubernur untuk menyampaikan hasil kajian supaya menjadi bahan evaluasi.

“Untuk terciptanya ketransparan program RHL, kami akan melakukan auden dengan Bapak Gubernur. Agar temuan kami menjadi bahan kajian, untuk suksesnya program RHL tahun 2018,” kata dia.

Menanggapi ini, Kepala Pemangku Kehutanan Perhutani Bandung Selatan Asep Surahman membantah jika program RLH yang dilakukan pada 2017 lalu gagal.

Dia berkeyakinan bahwa berdasarkan hasil evaluasi tim independen keberhasilan RHL mencapai 97 persen. Tapi, keberhasilan tumbuh bisa saja sekitar 40 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan