Pipa BUMD Belum Bisa Dioperasikan

NGAMPRAH- Pipa milik PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bandung Barat belum sepenuhnya dioperasikan. Saat ini pipa masih tersimpan di kantor BUMD dengan panjang sekitar 500 meter. Hal itu dikarenakan BUMD kekurangan anggaran untuk mengoperasikan sambungan pipa baru.

Direktur BUMD PT PMgS Denny Ismawan membenarkan saat ini ada pipa yang masih tersimpan dan belum bisa dioperasikan karena BUMD kekurangan anggaran. “Sehingga pipa yang panjangnya sekitar 500 meter ini kami simpan saja di kantor. Karena unttuk mengoperasikan pipa di lapangan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” kata Denny di Ngamprah, kemarin.

Menurut dia, saat ini pipa BUMD yang sudah terpasang, yaitu sepanjang 160 km, yang mengalirkan air dari Sungai Cijanggel dan Cibanteng kepada 3.000-an pelanggan. “Kami targetkan bisa menambah hingga 5.000 pelanggan, tetapi itu disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah,” katanya.

Jika ingin usaha BUMD terus berkembang, menurut Denny, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dia mengungkapkan, dibutuhkan sedikitnya tambahan modal hingga Rp50 miliar dari pemerintah daerah untuk membuat perputaran bisnis di BUMD sehat. “Secara bertahap kami juga akan mengajukan anggaran lagi karena memang kebutuhan kita sangat banyak,” terangnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, untuk menambah sumber pendapatan, pada tahun 2019 mendatang, BUMD akan melakukan kerjasama dengan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung. “Kita akan melakukan sinergi dengan PDAM berkaitan dengan rencana Kereta Cepat. Rencananya kami akan menjual air kepada PDAM dengan kecepatan 400 liter/detik,” paparnya.

Denny menyebutkan, pihaknya juga bakal menaikkan tarif pelayanan air bersih. Hal itu untuk menutupi biaya pemulihan infrastruktur dalam pelayanan air bersih. Pengajuan kepada bupati sudah dilakukan tinggal menunggu surat keputusan (SK) melalui Peraturan Bupati (Perbup). “Karena dengan tarif lama kami tidak bisa menutupi biaya infrastruktur di lapangan. Hal ini menyebabkan beberapa sarana dan prasarana yang sudah digunakan sejak lama tidak banyak yang dilakukan pemulihan,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan