Pilkada di Kabupaten Bandung Barat Minim Tokoh Muda

NGAMPRAH – Menghada­pi Pilkada Kabupaten Bandung Barat pada Juli 2018, tokoh muda yang muncul dinilai masih minim. Padahal, tokoh muda memiliki kesempatan untuk memimpin Kabupaten Bandung Barat ke arah yang lebih baik.

”Saya kira masih minim untuk tokoh muda. Padahal, munculnya sosok muda diharapkan dapat mengu­bah peta politik yang dipercaya masyarakat sebagai tokoh pembaharu,” kata Ketua Pusat Studi Kajian Politik Ekonomi dan Pembangunan (Puskapolekbang) Holid Nurjamil di Padala­rang, kemarin (1/1).

Menurut dia, sosok muda tidak kalah hebatnya dengan para tokoh senior yang saat ini sudah bermunculan untuk maju dalam pesta demokra­si. Sosok tokoh muda juga memiliki kemampuan dan kompetensi yang luar biasa. ”Tokoh muda ini biasanya lebih inovatif, kreatif dan mampu mengembangkan yang jauh lebih baik. Makanya, dalam Pilkada nanti sosok muda harus tampil dan dido­rong oleh partai untuk mun­cul,” terangnya.

Menurut Holid, peran fi­gur muda dianggap ideal karena mempunyai kepe­kaan sosial tinggi dan dekat dengan berbagai kalangan. Selain itu adanya tokoh muda, diyakini dapat memunculkan gagasan baru dalam pembangunan Kabupaten Bandung Barat ke depan.

”Tokoh muda ini agen of change, saya berharap kemunculannya dapat mengi­si peran strategis dalam kepemimpinan politik yang berintegritas, transparan, akuntable dan tidak korupsi,” kata Holid

Kendati masih belum bisa menyebutkan nama-nama tokoh muda tersebut. Namun lanjut Holid, dari 50 anggota legislatif di Ka­bupaten Bandung Barat, setidaknya ada 3 sampai 5 tokoh muda yang dinilai potensial dan layak untuk maju untuk bertarung di Pilkada 2018 mendatang.

”Dilihat dari aspek kapa­bilitas ataupun dalam ke­pemimpinan politik di le­gislatif mereka layak untuk bersaing, tentu dengan harapan mereka mampu mengubah Kabupaten Bandung Barat dikemudian hari,” ujarnya.

Holid menambahkan, Pil­kada memberikan tantangan tersendiri bagi para kandidat calon kepala daerah. Namun untuk di KBB, kata Holid, so­sok calon kepala daerah se­perti apa yang didambakan oleh masyarakat nantinya, harus bisa memecahkan se­jumlah persoalan.

”Mereka yang memimpin nanti harus bisa menaikan pendidikan masyarakat, menjamin kesehatan, hing­ga menyelesaikan masalah pengangguran dan kemisk­inan. Lebih dari itu, pembangunan infrastruktur harus terus dilanjutkan,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan