Petakan Tujuh Zona Rawan Pemilu 2019

JAKARTA – Polri telah memetakan tujuh zona atau wilayah rawan Pemilu 2019. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, nantinya setiap zona akan membantu wilayah yang membutuhkan pasukan untuk mengamankan Pemilu 2019.

”Polri sudah memetakan tujuh zona. Untuk zona satu wilayah Aceh, Medan, Riau, Kepri dan Palembang. Zona dua wilayah mulai dari Sumbar sampai Lampung. Lalu, zona tiga itu Banten, DKI Jakarta, Jabar. Sedangkan zona empat itu Jateng sampai NTT. Zona lima Kalimantan. Zona enam Sulawesi dan yang terakhir zona tujuh Papua,” kata Dedi kepada wartawan, kemarin (26/9).

Nantinya kata dedi, tujuh zona tersebut akan disiagakan sebanyak 41 ribu personel Brimob. Tidak hanya itu saja, polisi juga mempersiapkan lima satuan tugas (satgas) besar. Salah satunya satgas pengamanan preventif dan preentif dalam bentuk Operasi Mantap Brata.

”Ini (Operasi Mantab Brata) akan melaksanakan tugas-tugas pengaturan penjagaan patroli pada daerah-daerah yang dianggap rawan dan memiliki keterkaitan dengan pemilu,” ujarnya.

Lebih jauh Dedi menyampaikan, jika pihaknya juga memiliki Satgas Nusantara. Satgas ini tugasnya adalah melakukan patroli siber dan memonitoring seluruh pergerakan di media sosial (medsos). Satgas ini mulai ada dari tingkat Polres hingga Mabes. “Ini sebagai cooling system apabila di medsos terjadi viralisasi black campaign maupun negatif campaign,” jelasnya.

Dedi juga menambahkan, Satgas Nusantara ini juga memiliki Sub Satgas penindakan penegakan hukum apabila dalam dinamika media sosial ditemukan baik perorangan maupun kelompok membuat berita bohong atau hoak, ujaran kebencian, fitnah dan penghinaan.

Dedi menuturkan, Polri juga memiliki Sub Satgas Money Politik yang bekerja sama dengan KPK, Bawaslu dan Kejaksaan. Satgas ini juga mulai dari dari tingkat Polres hingga Mabes Polri.

Sedangkan untuk penanganan kerawanan di Papua, Dedi mengaku ada penanganan khusus. Nantinya Polri kata Dedi, akan menggelar Operasi bersandi Maneng Kawi.

”Operasi tersebut menanggulangi gangguan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua. Kita anggap papua kerawanan paling tinggi dibanding daerah lain. Dari sisi geografis, demografis termasuk ancaman KKB,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan