Penuhi Kekurangan Distribusi Air

CIMAHI – Agar bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kota Cimahi di Kecamatan Cimahi Selatan, rencananya PDAM Tirtaraharja akan menambah suplai air ke rumah-rumah warga.

Sekretaris PDAM Tirtaraharja, Tedi Setiabudi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan Jaringan Distribusi Utama (JDU) untuk menyambungkan suplai air yang dialirkan oleh PDAM Tirtaraharja melalui pipa JDU dari Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Gambu.

Dia mengungkapkan, pembangunan pipa JDU harus dilakukan tepat waktu. Sebab, pada awal 2020 SPAM Gambung nantinya siap dioperasikan.

” Sekarang pengerjaan proyeknya terus dikebut. Kalau Cimahi tidak segera menyiapkan pipa distribusi, akan jadi masalah,” ucap Tedi ketika dihubungi kemarin (1/4).

Dia memaparkan, PDAM Tirtaraharja sendiri tidak bisa melanjutkan pembangunan pipa JDU hingga melewati batas daerah Kabupaten Bandung. Sehingga, pembangunan harus dilakukan oleh Pemkot Cimahi.

“Sudah beda wilayah, karena tanggung jawab PDAM Tirtaraharja sendiri hanya menyiapkan JDU di Kabupaten Bandung saja. Nanti kalau sudah dialirkan, maka jaringan distribusi di Cimahi wajib sudah siap menerima suplai,” katanya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), M. Nur Kuswandana, mengatakan, rencana tersebut akan direalisasikan pada tahun 2019, mengingat proyek pembangunan SPAM Gambung saat ini terus dikebut.

“Tentunya sarana dan prasarana di Kota Cimahi harus siap ketika air tersebut dialirkan, salah satunya dengan membangun tanki penampungan ini,” katanya.

Nur menuturkan, pihaknya membuat perhitungan perkiraan biaya pengembangan air minum di Kota Cimahi secara bertahap, terhitung pada tahun 2019 diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 106 miliar, termasuk untuk pembangunan tanki air di Leuwigajah.

“Biayanya memang sangat besar, mencapai Rp 106 miliar. Itu termasuk dengan pembebasan lahannya, membuat sambungan rumah baru, dan pembuatan jaringan distribusi utama dari Margaasih ke tanki penampungan,” katanya.

Dari SPAM Gambung sendiri, Cimahi akan menerima jatah 150 liter perdetik atau setara dengan 15 ribu sambungan rumah. Setidaknya, jumlah tersebut mampu menambah jumlah cakupan pelayanan air bersih.

Hingga tahun 2017, cakupan pelayanan air bersih di Kota Cimahi baru mencapai 68,24 persen, dengan rincian 76.900 sambungan rumah (SR) dengan jumlah penduduk sebanyak 365 ribu jiwa yang terlayani.

Tinggalkan Balasan