Pengaturan Skor Libatkan Banyak Orang

SURABAYA – Dalam Dis­kusi Sepakbola Nasional yang diadakan Jawa Pos di Sura­baya, mengupas juga tentang praktik match fixing. Para agen pemain disinyalir juga ikut terlibat dalam praktik pengaturan pertandingan di sepak bola Indonesia. Hal itu mungkin terjadi mengingat agen pemain juga memiliki kedekatan dengan pemain maupun pelatih.

Akmal Marhali Koordinator Save Our Soccer (SOS) men­gungkapkan, praktik match fixing melibatkan semua ka­langan. Mulai dari investor, federasi melalui badan-ba­dannya, wasit, runner, pelatih, hingga pemain.

Untuk menuntaskan masa­lah yang sudah mengakar ini, perlu keseriusan dari fede­rasi maupun pemerintah beserta tangan-tangannya. “Kalau masalah pidana bukan hanya diselesaikan di kelu­arga sepak bola, tetapi juga harus hukum positif,” ucap Akmal.

Selain nama-nama di atas, para agen pemain juga di­tengarai terlibat dari praktik kotor ini. “Agen pemain ter­libat mungkin iya. Biasanya agen pemain terkoneksi dengan pelatih,” ucap eks pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia Rochy Putiray.

Karena koneksinya yang bisa menembus pemain mau­pun pelatih, agen juga ber­potensi untuk mengatur se­buah pertandingan. Seperti meminta pemainnya untuk setop mencetak gol, atau memberikan kesempatan lawan untuk mencetak gol.

“Zaman saya masih bermain, ada agen pemain asing yang terlibat. Pada saat itu pemain asing rata-rata dari Amerika Latin dan Afrika,” imbuh Rocky.

Sementara itu, Manajer Ma­dura FC Januar Herwanto tak menampik jika hal itu bisa terjadi. Untuk menangkalnya, sebisa mungkin Madura FC menghindari penggunaan jasa agen saat merekrut pemain. “Pemain memang kurang, tetapi stabilitas tim bagus,” sebut Januar. (saf/JPC/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan