Penganiayaan di Masjid Bukan Ulama

PAMEUNGPEUK – Belum selesai dengan berbagai kasus penyebaran berita bohong (Hoax) di Media Sosial (Medsos) kembali tersiar kabar bahwa telah terjadi penganiyaan tokoh agama di Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari melalui Medsos.

Dalam pesan melalui aplikasi Medsos diberitakan bahwa beridar informasi ada penganiayaan seorang tokoh agama yang sedang shalat Tahajud di masjid dan tiba-tiba dianiaya dengan menggunakan senjata tajam oleh orang tak dikenal.

Namun, ketika dikonfirmasi Kapolsek Pameungpeuk, Kompol Rahmat Dasep mengungkapkan, kasus penganiyaan memang benar terjadi terhadap orang yang tengah shalat tahajud. Tetapi, korban bukanlah tokoh agama. Tetapi Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Desa Rancakole, Kabupaten Bandung.

’’ Korbannya bernama Usep Rohman, dan itu benar terjadi tapi bukan ulama. Yang mengatakan itu ulama adalah hoak,’’jelas Rahmat ketika ditemui kemarin (26/2)

Menurutnya, kronologis peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, pada Minggu. korban saat itu tmelaksanakan shalat Tahajud dipanggil keluar oleh pelaku. Ketika keluar mesjid, korban langsung ditikam oleh pelaku tidak dikenal menggunakan senjata tajam sejenis celurit.

Namun, info yang beredar dan viral di Medsos menyatakan jika korban mendapatkan 29 jahitan itu tidak benar tetapi  9 jahitan.

’’Makanya apa yang viral 29 jahitan bukan segitu. Itu sudah salah pernyataan, hoax  dan keterangannya gak benar. Melanggar UU ITE dan udah jelas ancamannya. Harusnya konfirmasi dulu ke saya, itu 9 jahitan yang kena tangan kiri. Yang atas 5 jahitan dan bawah 4 jahitan,’’ ungkapnya.

Rahmat menambahkan, dalam penanganan kasus tersebut jajaran Polsek Arjasari masih menyelidiki siapa pelakunya. Selain itu, sudah ada pernyataan dari korban tanpa ada tekanan bahwa dirinya bukan seorang ulama atau ustadz tapi sebagai ketua LPMD yang mengawasi kegiatan desa.

Bahkan, sempat beredar video pernyataan dari korban Usep Ruhiyat yang mengatakan dia bukan seorang ulama akan tetapi ketua LPMD, Desa Rancakole, Kabupaten Bandung. (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan