Pendidik Harus Bisa Membuat Regulasi

Bandung – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan Dewan Pendidikan Jawa Barat adalah instansi yang penting. Sebab, diisi berbagai unsur ketokohan masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Untuk itu, dirinya meminta agar adanya Dewan Pendidikan mampu membantu memantau dan mempelajari persoalan pendidikan di Jawa Barat.

Menurutnya, dengan berbekal pengetahuan dan kepakaran yang dipunya para anggota Dewan Pendidikan. Maka Dewan Pendidikan harus mampu membuat susunan serta langkah-langkah bagi berbagai pihak dalam memajukan pendidikan di Jawa Barat.

”Khususnya bisa ke sekolah langsung, bisa juga ke regulator dalam hal ini adalah provinsi karena provinsi bisa bikin aturan-aturan teknis,” kata Heryawan usai Pengukuhan Anggota Dewan Pendidikan di Gedung Sate, kemarin (5/3).

Pria yang akrab disapa Kang Aher itu mengatakan, sebagai regulator, Pemprov Jabar memiliki kewenangan untuk memberikan masukan serta kurikulum pendidikan yang berlaku di Jawa Barat. Contohnya, jika ada kurikulum pendidikan yang dinilai tinggi dan terlalu memberatkan siswa, maka Pemprov Jabar berhak mengatur dan mengoreksi agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

”Saya kira wajar kalau dewan pendidikan provinsi memberi masukan tidak saja masukannya berlaku untuk regulator tingkat provinsi, kepala sekolah tapi juga berlaku sebagai saran untuk regulator tingkat pusat,” ujarnya.

Dikatakan Aher, sebanyak 15 anggota Dewan Pendidikan Jawa Barat yang dikukuhkan tersebut, sebelumnya telah melalui proses pemilihan yang dilakukan Dinas Pendidikan (Diadik) Jawa Barat. Para anggota tersebut dinilai mewakili berbagai bidang pendidikan karena berasal dari beberapa universitas yang ada di Jawa Barat.

Di tempat sama, Ketua Dewan Pendidikan Jawa Barat Wisnu Cahyadi menuturkan, pihaknya akan bekerja sesuai dengan peran fungsi dan tugas pokok sebagai Dewan Pendidikan. Terlebih, dirinya mengaku me dapat amanah dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk memajukan pendidikan serta mengkritisi kurikulum pendidikan di Jawa Barat.

”Kita akan mencoba mengakomodasi dan mengkaji dulu apa yang ada di lapangam tentang kurikulum yang berlaku saat ini,” tandasnya.

Menurutnya, permasalahan pendidikan di Jawa Barat sudah terbilang kompleks dan ada beberapa persoalan yang harus segera dibenahi. Permasalahan-permasalahan tersebut. Di antaranya terkait Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga pendidik, infrastruktur pendidikan serta kurikulum yang dinilai terlalu membebani peserta didik. (mg1/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan