Pemkot Tidak Alergi Kritik

CIMAHI — Wakil Wali Kota Ngatiyana mengaku tidak alergi jika ada kritik yang di lontarkan oleh para pemuda. Namun, kritik yang diberikan hendaklah harus dengan memberikan solusi agar keberadaan pemuda bisa membantu dalam pembangunan.

Dia menilai, kritik dengan memberikan solusi adalah kritik membangun. Namun, masyarakat khsusnya pemuda jangan hanya mencari kesalahan pemerintah saja tanpa memberikan solusinya.

Ngatiyana mengakui, saat ini, banyak sekali masukan atau kritik kepada pemerintah, namun hanya untuk mencari kesalahan pemerintah dan hanya untuk kepentingan pribadi atau satu golongan. Meski begitu, pemerintah tetap akan menerima kritikan tersebut.

“Kami tetep welcome, mau di kritik mangga (silakan). Mau dikoreksi mangga. Itu lah awal dari kemajuan,” jelas Ngatiyana ketika ditemui di sela-sela peringatan hari sumpah pemuda kemarin. (29/10).

Ngatiyana menjelaskan, di zaman sekarang ini kalau tanpa ada kritik, koreksi dan evaluasi maka suatu pemerintahan akan sulit untuk membangun dan membuat lebih maju. Sebab tanpa itu semua pemerintah akan menganggap semua yang dilakukan sudah benar.

Untuk itu, lanjutnya, Pemkot Cimahi akan terus berupaya, menerima masukan dan kritik dari semua masyarakat. Tidak hanya itu, koordinasi dan sinkronisasi dengan unsur kepemudaanpun akan terus dilakukan.

“Kita selalu berupaya mengakomodir ide-ide yang datang dari para pemuda yang biasanya tidak tersalurkan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cimahi, Yusup Hardiana mengatakan, pemuda Cimahi harus bisa ikut berperan aktif dalam pembangunan kota.

Terlebih, lanjutnya, saat ini Kota Cimahi memiliki visi misi dan program-program baru di bawah kepemimpinan Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna-Ngatiyana.

“Pemuda sebagai generasi penerus, ya harus aktif dalam membantu program pemerintah. Terutama yang berhubungan dengan kepemudaan,” katanya.

Menurutnya, peran pemuda sangat penting dalam perkembangan dan pembangunan bangsa, termasuk di Kota Cimahi. Sebab, dengan inovasi dan kreatifitas yang dimiliki, pemuda sangatlah dibutuhkan.

Dia mencontohkan, pelaku usaha animasi saat ini didominasi oleh generasi milenial. Sebab, dengan kreatifitasnya di bidang animasi, otomatis membantu pemerintah dalam pengembangan ekonomi di bidang animasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan