Pemkot Jual 300 ribu Ekor Ayam Potong

BANDUNG – Melonjaknya harga daging ayam dipasar tradisional hingga mencapai Rp 40 ribu Kilogram (Kg) membuat Pemkot Bandung melakukan operasi pasar dengan menjual daging ayam seharga Rp 33 ribu per Kg.

Pejabat Sementara, Wali Kota Bandung, Muhammad Solihin mengatakan, langkah ini diambil untuk menormalkan harga daging ayam di pasaran, dengan upaya mendatangkan produk ayam beku bekerjasa dengan pihak swasta.

’’ Kami akan mendistribusikan 300.000 ekor ayam beku di 37 Pasar Tradisional secara bertahap,” jelas Solihin ketika ditemui kemarin (30/5)

Meski ayam tersebut didatangkan dari luar, pihaknya menjamin ayam tersebut halal dan memiliki kualitas baik. Sehingga, masyarakat tidak perlu ragu dan khawatir mengenai standar kualitasnya.

Dia mengaku, sejak diluncurkan dipasaranan masyarakat masih sedikit mengetahuinya. Sehingga, cara ini perlu sosialisasi dari dinas terkait.

Dengan begitu, dia berharap adanya operasi pasar ini harga daging ayam kembali bisa turun dengan harga maksimal dikisaran Rp 33 ribu per Kg.
Solihin menambahkan, Pemkot Bandung akan terus mengintervensi pasar dengan distribusi ayam beku ini hingga H+7 lebaran. Dengan begitu, warga bisa memiliki pilihan untuk membeli ayam ras dengan harga lebih murah dan kualitas yang baik.

“Tentu saja ini pilihan yang terbaik karena kualitas juga lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Eli Wasliah memastikan, ayam beku yang dijual dalam operasi pasar ini aman untuk dikonsumsi. Bahkan, dalam pengelolaannya ayam potong dikemas sangat higienis dan halal.

“Alasannya karena (daging beku) ini lebih sehat. Ini sudah dibekukan di bawah suhu -4 derajat jadi semua bakteri apapun sudah mati. Dari kualitas lebih tahan, kalau daging sapi empuk karena rigor mortis-nya (kaku) sudah selesai sehingga dia dalam kondisi yang lebih empuk. Enggak masalah,” jelas Eli.

Dia menambahkan, produk ini menjadi solusi terbaik saat harga ayam di pasaran sudah berada di atas normal. Pemkot Bandung ingin memberi pilihan produk pangan pokok kepada masyarakat dengan harga yang lebih murah.

“Paling penting harga Rp33.000 ini akan bertahan sampai menjelang lebaran. Harga itu paling mahal. Nanti kalau setelah lebaran harus lebih murah,” tutup Elih (mg3/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan