Pemakaian Air Bersih Meningkat 14 Persen

NGAMPRAH– Sepanjang bulan suci Ramadan, pemakaian air bersih dari BUMD PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) meningkat hingga 14 persen. Kenaikan ini tidak terlepas dari penggunaan air untuk beribadah, mencuci, mandi dan lainnya. “Naik 14 persen pemakaian air di bulan ramadan. Yang biasa 14 liter/detik, sekarang jadi 16 liter/detik,” kata Direktur BUMD PT PMgS Denny Ismawan di Ngamprah, kemarin.

Kendati mengalami peningkatan, ujar dia, saat ini persediaan stok air sangat banyak. Ini tidak terlepas dari masih turunnya hujan yang membuat sumber air tetap stabil. “Apalagi kita punya sumber air yang potensial seperti di cijanggel Kecamatan Cisarua serta mata air cibanteng di Cikalongwetan. Dua sumber mata air ini yang sangat banyak menyuplai ke sejumlaah pelanggan,” katanya.

Saat ini pun, pihaknya tengah gencar memberikan potongan harga untuk pelanggan baru. Sehingga ini bakal menambah jumlah pelanggan baru yang ditargetkan bisa mencapai 5.000 pelanggan. “Khusus ramadan, kami beri diskon 40 persen untuk pelanggan baru. Namun, kami batasi sampai 100 pelanggan. Hari ini (kemarin) sudah ada 88 pelanggan baru,” katanya.

Pembatasan kuota potongan harga ini, menurut Denny, disebabkan kondisi keuangan BUMD yang belum stabil. Sudah lima tahun terakhir, tarif pelayanan air bersih tidak mengalami kenaikan. Sementara, biaya produksi dan pemeliharaan sarana dan prasarana terus naik.

Saat ini, tarif air bersih yang dilayani BUMD KBB berkisar Rp 2.000-Rp 4.000 per meter kubik, bergantung pada jenis sambungan, yang terdiri atas rumah tangga, sosial, dan niaga. Stagnasi tarif sejak lima tahun terakhir menyebabkan perputaran keuangan BUMD tersendat.

Jika ingin usaha BUMD terus berkembang, menurut Denny, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dia mengungkapkan, dibutuhkan sedikitnya tambahan modal hingga Rp 75 miliar dari pemerintah daerah untuk membuat perputaran bisnis di BUMD sehat. “Itu untuk biaya pemeliharaan, termasuk pemasangan pipa tambahan. Sebab, jika tidak ada modal tambahan, tidak akan tertutupi biayanya,” ujar Denny.

Dia menambahkan, saat ini pipa BUMD yang sudah terpasang, yaitu sepanjang 160 kilometer, yang mengalirkan air dari Sungai Cijanggel dan Cibanteng kepada 3.000-an pelanggan. “Termasuk kita tengah menyasar perumahan baru yang cukup potensial sebagai pelanggan baru. Karena biasanya jumlah rumah di perumahan tidak sedikit,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan