PDAM Tirta Raharja Rugi Hingga Rp 300 Juta

SOREANG – Akibat terjadinya kekeringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung selama dua bulan terakhir mengalami kerugian pendapatan hingga Rp 300 juta. Berdasarkan daftar rekening pelanggan air minum PDAM, penjualan turun drastis di musim kemarau mencapai kurang lebih 60 persen.

“(Akibat kemarau) penjualan menurun sampai 60 persen. Dua bulan terakhir jika dirupiahkan mencapai kurang lebih Rp 300 juta,” jelas Harri Faizal, Humas PDAM Tirta Raharja kepada wartawan di Soreang, kemarin (14/10)

Menurutnya, kekeringan di Kabupaten Bandung merupakan musiman sehingga berdampak pada menurunnya debit air Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca dan berdampak pada pasokan bahan air baku minum PDAM.

Menurut Herri, saat ini pelanggan di wilayah Kota Cimahi yang terkena dampak parah sulit memperoleh air bersih sebanyak 18 ribu pelanggan. Kemudian Kabupaten Bandung mencapai 19 ribu pelanggan. Total pelanggan PDAM Tirta Raharja sendiri mencapai 94 ribu lebih.

Ia menuturkan, antisipasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air minum di wilayah Cimahi pihaknya meminta bantuan kepada UPT Cimahi untuk mendapatkan air bersih. Selain itu, menyiapkan armada roda tiga berisi toren air bersih dengan kapasitas 500 liter.

“Armada tersebut disiapkan untuk menjangkau jalan yang tidak masuk tanki. Di Kabupaten Bandung ada 5 unit, Cimahi dan Bandung Barat ada 6 unit. Satu unit bisa beroperasi 5 sampai 8 kali dalam satu hari,” katanya.

Hari menambahkan, armada-armada tersebut tersebar di Pangalengan, Baleendah, Ciparay dan Lembang. Dia mengatakan, PDAM sendiri memiliki kebijakan terkait dampak kekeringan terhadap pelanggan air minum.

Menurutnya, PDAM juga memiliki kebijakan untuk menghilangkan beban pembayaran air minum. Dengan standar pemakaian 0 kubik. Pihaknya mendorong pelanggan untuk melaporkan ke perusahaan.

“Kalau ada keluhan selama musim kemarau, pelanggan bisa lapor langsung ke PDAM,” pungkasnya (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan